Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bidik Level 8.000 Lagi: Cermati Saham EXCL, KLBF hingga NCKL

IHSG diprediksi menguat ke 8.025-8.102. Analis rekomendasikan buy on weakness untuk saham EXCL, KLBF, dan NCKL, serta sell untuk BTPS.
Layar menampilkan grafik  pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (21/8/2025). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (21/8/2025). Bisnis/Abdurachman
Ringkasan Berita
  • IHSG diprediksi berpotensi menguat ke level 8.025–8.102 meski ada kemungkinan koreksi jangka pendek ke rentang 7.815–7.831.
  • Analis merekomendasikan buy on weakness untuk saham EXCL, KLBF, dan NCKL dengan target harga masing-masing dan stop loss di level tertentu.
  • Saham BTPS direkomendasikan untuk sell on strength karena masih rawan melanjutkan koreksi ke rentang Rp1.215–Rp1.315.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan pekan lalu, Jumat (22/8/2025). Namun, pada perdagangan pekan depan, analis memprediksi bahwa IHSG berpotensi menguat untuk menguji level 8.025–8.102.

Adapun pada perdagangan terakhir, IHSG terkoreksi 0,40% ke level 7.858, dengan disertai tekanan jual. Secara teknikal, analis MNC Sekuritas menerangkan, saat ini, IHSG tengah berada di bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam.

“Hal tersebut berarti, masih terdapat ruang IHSG menguat menguji 8.025–8.102, namun demikian tetap cermati akan adanya koreksi jangka pendek ke rentang 7.815–7.831,” tulis analis dalam risetnya, Minggu (24/8/2025).

Sejumlah saham yang direkomendasikan analis pada perdagangan pekan depan antara lain PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL).

Pada perdagangan terakhir, saham EXCL menguat ke Rp2.930 per lembar, dengan didominasi oleh volume pembelian. Para analis memprediksi, posisi EXCL tengah berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5.

Dengan begitu, analis merekomendasikan buy on weakness terhadap saham EXCL di level Rp2.810–Rp2.870, dengan target harga Rp3.020 dan Rp3.110. Stop loss saham EXCL berada di level kurang dari Rp2.780 per lembar.

Terhadap saham KLBF, kendati pada perdagangan terakhir terkoreksi 3,90% ke Rp1.355, tetapi analis masih merekomendasikan buy on weakness di level Rp1.295–Rp1.355, dengan target harga Rp1.440 dan Rp1.530.

Namun, sebab pada perdagangan kemarin Kalbe masih disertai dengan munculnya tekanan jual, para analis merekomendasikan stop loss Kalbe pada area di bawah Rp1.280 per lembar.

“Kami perkirakan, posisi KLBF sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (B),” katanya.

Di satu sisi, saham NCKL ditutup menguat 2,04% ke Rp1.000 pada perdagangan kemarin, dengan disertai munculnya volume pembelian. Para analis merekomendasikan buy on weakness pada area Rp925–Rp980, dengan target harga Rp1.025 dan Rp1.085. Namun, jika terjadi tekanan jual, stop loss saham ini ada di area kurang dari Rp905 per lembar.

Terakhir, analis merekomendasikan sell untuk saham PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS). Pasalnya, pada perdagangan terakhir, saham BTPS terkoreksi 1,72% ke Rp1.430 dan masih didominasi oleh tekanan jual dan secara teknikal, pergerakannya telah menembus MA20.

“Kami perkirakan, posisi BTPS saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave C dari wave (B), sehingga BTPS masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang Rp1.215–Rp1.315,” katanya.

Para analis merekomendasikan sell on strength untuk saham BTPS di area Rp1.445–Rp1.465 per lembar.

_________________   

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro