Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) akan kembali menghimpun dana segar lewat penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Mayora Indah Tahap II Tahun 2025 dengan nilai pokok Rp1 triliun.
Aksi korporasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan III dengan target dana Rp2,5 triliun. Pada tahap I tahun 2024, Mayora telah merilis obligasi senilai Rp500 miliar.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan, MYOR menawarkan obligasi dalam dua seri. Seri A memiliki tenor 5 tahun dengan kupon tetap 6,50% per tahun, sementara Seri B bertenor 7 tahun memiliki kupon 6,70%.
Jumlah pokok yang ditawarkan terdiri atas Rp700 miliar untuk Seri A dan Rp300 miliar untuk Seri B. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap triwulan, dengan pembayaran pertama dijadwalkan pada 10 Desember 2025.
Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 10 September 2030 untuk Seri A dan 10 September 2032 untuk Seri B. Pembayaran pokok dilakukan secara penuh atau bullet payment saat jatuh tempo.
“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja, yang terdiri dari pembelian bahan baku, bahan penolong, serta biaya operasional,” tulis manajemen MYOR dikutip Sabtu (23/8/2025).
Baca Juga
Sementara itu, hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA (double A) atas obligasi yang diterbitkan. Peringkat ini mencerminkan profil kredit perseroan yang kuat.
BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dengan skema full commitment dalam penerbitan obligasi ini. Adapun Bank Permata menjadi wali amanat.
Produsen permen Kopiko ini tercatat menorehkan penjualan bersih Rp17,79 triliun pada paruh pertama 2025, tumbuh 9,69% year on year (YoY). Peningkatan ditopang oleh pertumbuhan di sejumlah segmen utama.
Pada segmen makanan olahan dalam kemasan, penjualan naik 8% YoY menjadi Rp10,48 triliun, sementara segmen minuman olahan dalam kemasan bertumbuh 7,76% YoY menjadi Rp9,03 triliun.
Pasar domestik menjadi kontributor utama MYOR dengan penjualan Rp10,44 triliun, tumbuh 8,22% YoY. Penjualan di pasar Asia juga naik 9,26% YoY menjadi Rp6,80 triliun, sedangkan pasar lainnya tercatat Rp546,21 miliar.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan MYOR melonjak 16,51% YoY menjadi Rp14,01 triliun dari Rp12,03 triliun. Dengan kenaikan biaya tersebut, laba bruto MYOR tergerus 9,86% YoY menjadi Rp3,77 triliun.
Setelah dikurangi beban operasional dan pajak, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,16 triliun.
Di lantai bursa, saham MYOR ditutup melemah 1,77% ke level Rp2.220 per saham pada perdagangan Jumat (22/8/2025). Harga saham ini mencerminkan koreksi 20,14% year to date tetapi menguat 8,82% selama sebulan terakhir.
Berikut indikasi jadwal penawaran obligasi Mayora Indah (MYOR):
- Tanggal Efektif : 28 Juni 2024
- Masa Penawaran Umum : 3–4 September 2025
- Tanggal Penjatahan : 8 September 2025
- Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 September 2025
- Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 10 September 2025
- Tanggal Pencatatan di BEI : 11 September 2025
_________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.