Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan relinya pada perdagangan hari kedua berturut-turut di tengah optimisme mengenai perkembangan perdagangan global.
Sebaliknya, nilai tukar rupiah tergelincir dan melemah tipis saat pelaku pasar menantikan pertemuan kebijakan moneter The Fed.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Selasa (29/10/2019):
Sepanjang Hari Fluktuatif, IHSG Sukses Ditutup Menguat Lagi
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup menguat 0,25 persen atau 15,75 poin di level 6.281,14 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin properti (+1,47 persen) dan infrastruktur (+1,07 persen). Tiga sektor lainnya ditutup di zona merah, dipimpin barang konsumen yang turun 0,48 persen.
Baca Juga
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,64 persen dan 1,43 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.
Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Melemah Tipis
Rupiah bergerak sideways dan ditutup terdepresiasi pada perdagangan Selasa (29/10/2019), seiring dengan penantian pasar atas pertemuan kebijakan moneter The Fed pada akhir bulan ini.
Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan pasar cenderung wait and see, menanti kejelasan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dalam pertemuan pada 30 Oktober 2019.
“Secara overall, pasar akan wait and see, dari dalam domestik juga tidak ada sentimen signifikan yang bisa memicu pergerakan rupiah,” ujarnya kepada Bisnis.
China Borong Persediaan, Nikel Kembali Berpendar
Setelah sempat terkapar di zona merah cukup lama, harga nikel kembali berpendar seiring dengan rencana Tsingshan Holding Group Co. membeli lebih banyak nikel olahan sebelum larangan ekspor bijih nikel oleh Indonesia berlaku pada awal 2020.
Tsingshan adalah salah satu produsen stainless steel, yang bahan baku utamanya adalah nikel, terbesar dunia. Mengutip Bloomberg, Selasa (29/10/2019), perusahaan asal China tersebut mengaku tengah mempersiapkan pasokan nikel menjelang kebijakan tersebut diterapkan pada awal tahun depan.
Langkah ini menambah beban karena pasokan nikel sudah lebih dulu berada dalam tekanan.
Harga Kopi Berjangka Menghangat, Terdampak Ekspor Vietnam
Harga kopi berjangka menghijau setelah Vietnam, salah satu produsen terbesar kopi dunia, mengalami pelemahan ekspor komoditas itu.
Mengutip Bloomberg, laporan Kantor Statistik Umum Vietnam menyatakan ekspor kopi jatuh 0,8 persen pada Oktober 2019, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jauh di bawah ekspektasi untuk pertumbuhan 10 persen dalam survei ekonom Bloomberg.
Penjualan kopi di luar negeri pada bulan ini mencapai 100.000 ton, turun 27 persen dari periode yang sama pada tahun lalu, karena petani menahan penjualan biji kopi dengan harga terendah.
Keran Ekspor Bijih Nikel Mulai Ditutup, Saham INCO dan ANTM Melesat
Larangan ekspor bijih nikel yang dipercepat menjadi mulai hari ini membuat saham PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Vale Indonesia Tbk. meroket.
Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) dan pengusaha sepakat untuk mempercepat penghentian ekspor bijih nikel pada Selasa (29/10/2019).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan secara resmi, Senin (2/9/2019), bahwa keran ekspor bijih nikel kadar rendah akan berhenti pada 31 Desember 2019.
Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 terpantau melemah 6,40 poin atau 0,43 persen ke level US$1.489,40 per troy ounce pukul 18.48 WIB.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang melacak kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau naik 0,06 persen atau 0,062 poin ke posisi 97,826.
Dilansir dari Reuters, harga emas terbebani penguatan dolar AS dan optimisme mengenai kesepakatan perdagangan AS-China. Sementara itu, pelaku pasar menantikan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang dapat menentukan arah perdagangan logam mulia ini.
Dalam pertemuan yang berakhir Rabu (30/10/2019) waktu setempat, The Fed diantisipasi akan kembali memangkas suku bunga acuannya.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta terpantau turun Rp5.000 menjadi Rp752.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam melorot Rp8.000 menjadi Rp671.000 per gram.