Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo Karawaci Tbk. hari ini mengumumkan bahwa Fitch Ratings telah menaikkan peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal perseroan menjadi B- dari CCC+.
Fitch juga menaikkan peringkat nasional jangka Panjang PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menjadi BB + (mata uang rupiah) dari BB- yang merupakan kenaikan dua tingkat. Prospek peringkat adalah Stabil.
Fitch sebagaimana dikutip dari siaran pers LPKR menyatakan bahwa penguatan likuiditas LPKR serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat tersebut.
Menurut lembaga tersebut, perlu digarisbawahi bahwa sekarang LPKR memiliki fleksibilitas pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya operasional, beban bunga, dan pembayaran hutang pada saat jatuh tempo hingga akhir 2020.
Fitch belum memperhitungkan faktor penjualan Lippo Mall Puri ke dalam hal pemeringkatan tahun 2019, tetapi beropini bahwa hasil bersih dari penjualan tersebut dapat memperkuat likuiditas LPKR yang mana akan membantu perseroan untuk memenuhi biaya operasional serta kewajiban pembayaran utang hingga akhir 2021.
Peningkatan kredit oleh Fitch terjadi beberapa hari setelah S&P Global Ratings (S&P) menaikkan peringkat kredit jangka panjang LPKR menjadi B- dari CCC + dengan prospek Stabil.
Baca Juga
John Riady, CEO LPKR, merasa senang dengan peningkatan peringkat oleh Fitch dan S&P, yang merupakan penegasan kekuatan rencana perubahan perseroan hanya dalam waktu 4 bulan.
Status LPKR sebagai perusahaan yang lebih stabil dan dikelola dengan baik, tutur John, tidak hanya akan mendapatkan kembali kepercayaan para pembeli, tetapi juga akan membangun kemitraan baru yang akan memperluas jangkauannya ke lebih banyak orang Indonesia.
“Kami sadar akan banyaknya tantangan pada masa depan, tetapi kami akan tetap bijaksana dalam memanfaatkan peluang-peluang usaha yang muncul di bisnis hunian.”
Tercatat di Bursa Efek Indonesia, LPKR mengklaim menjadi perseroan real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia dengan total aset US$3,90 miliar per 31 Maret 2019.
Bisnis inti perseroan terdiri atas pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan.
Perseroan juga secara aktif dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.
Saat ini, perseroan hadir di 36 kota dan memiliki cangan lahan 1.283 hektare yang siap untuk dikembangkan.