Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

S&P Naikkan Peringkat Kredit & Obligasi Jangka Panjang LPKR Jadi B-

John Riady, CEO LPKR, mengatakan bahwa peningkatan peringkat kredit ini merupakan penegasan atas perbaikan likuiditas LPKR secara signifikan sejak perseroan memulai rencana transformasi strategisnya.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo Karawaci Tbk. mengumumkan bahwa S&P Global Ratings telah menaikkan peringkat kredit jangka panjang LPKR dari CCC + menjadi B-, dengan prospek Stabil.

S&P juga menaikkan peringkat obligasi jangka panjang LPKR dari CCC + ke B-. Pada saat yang bersamaan, S&P juga telah menghapus peringkat LPKR dari Credit Watch.

Prospek stabil, tulis LPKR melalui siaran persnya, mencerminkan ekspektasi S&P bahwa perseroan akan memiliki likuiditas yang cukup serta arus kas yang memadai untuk jangka waktu 12 bulan—18 bulan ke depan, yang didukung oleh penawaran umum terbatas senilai US$787,50 juta serta rencana penjualan aset.

Penjualan aset ritel Lippo Mal Puri, kata LPKR, berjalan dengan baik dan diharapkan akan rampung pada kuartal keempat tahun ini.

S&P memperkirakan penjualan aset ritel tersebut akan menghasilkan arus kas masuk bersih sekitar US$200 juta. Selain itu, S&P berharap supaya perseroan mengurangi jumlah utang sewajarnya.

John Riady, CEO LPKR, mengatakan bahwa peningkatan peringkat kredit ini merupakan penegasan atas perbaikan likuiditas LPKR secara signifikan sejak perseroan memulai rencana transformasi strategisnya.

“Kami percaya LPKR berada di jalur yang tepat, dan tidak akan puas dan berdiam diri. Tim manajemen bersama dengan saya akan fokus pada pencapaian target operasional dengan menyelesaikan proyek-proyek utama kami yang sedang berjalan dan akan meluncurkan proyek hunian baru, sambil memastikan untuk berhati-hati dalam  belanja modal dan manjaga arus kas agar stabil,” ujarnya.

Tercatat di Bursa Efek Indonesia, LPKR mengklaim menjadi perseroan real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia dengan total aset US$3,90 miliar per 31 Maret 2019.

Bisnis inti perseroan terdiri atas pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan.

Perseroan juga secara aktif dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.

Saat ini, perseroan hadir di 36 kota dan memiliki cangan lahan 1.283 hektare yang siap untuk dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper