Bisnis.com, JAKARTA - PT Cottonindo Ariesta Tbk. (KPAS) berharap dapat mengoperasikan mesin baru pada semester I/2019 ini guna mengejar target pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Cottonindo Ariesta, Johan Kurniawan mengatakan Cottonindo mulai melakukan persiapan kedatangan satu set mesin bleaching yang dibeli dari Italia, Eropa. Emiten dengan kode saham KPAS itu telah menawarkan kepada kontraktor untuk menyiapkan lokasi bagi mesin baru itu.
Johan mengatakan mesin baru akan berada di pabrik eksisting, yang berlokasi di Cipendeuy, Subang. Harapannya, mesin baru dapat beroperasi mulai akhir semester I/2019.
Sebagai informasi, KPAS membeli mesin jenis bleeching cotton sebanyak satu set senilai Rp10 miliar dari hasil Initial Public Offering (IPO) pada 5 Oktober 2018.
"Ada perubahan instalasi sedikit untuk peletakan mesin yang baru. Jadi harus sedikit membuat extension dudukan mesin baru dan memindahkan instalasi air untuk proses bleachingnya. Agar semuanya tetap dekat, pabrik tetap berjalan dan efesien," katanya pada Rabu (30/1/2019).
Johan menjelaskan seiring dengan beroperasinya mesin baru, maka kapasitas produksi bleach cotton dapat meningkat menjadi 150 ton per bulan atau naik 50% dari kapasitas saat ini. Produksi KPAS saat ini sebanyak 100 ton-105 ton per bulan atau sekitar 90% dari kapasitas terpasang sebesar 115 ton per bulan.
Baca Juga
Seiring dengan kapasitas produksi yang meningkat, KPAS memasang target konservatif pertumbuhan penjualan sebesar 10%-15% pada tahun ini. Guna mencapai target, KPAS meningkatkan penjualan dalam negeri melalui kerja sama dengan peritel yang lebih banyak.
Di samping itu, KPAS menambah volume ekspor hingga dua kali lipat. Perseroan telah melakukan ekspor ke Hong Kong, Taiwan, Filipina, Myanmar, Australia, Malaysia, dan Korea Selatan. "Kami masih konsentrasi dengan Asia dan Australia sebagai mitra lama. Kalau yang baru seperti Korea dan Jepang, sedang ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Sementara itu, KPAS mulai mengurus perizinan terkait rencana pendirian pabrik baru di Kalijati, Desa Purwadadi, Subang. Sebelumnya, KPAS telah mengakuisisi lahan seluas 5 ha untuk pembangunan pabrik baru yang fokus pada produk kesehatan. "Bangunan untuk pabrik sudah ada, tinggal urus izinnya," katanya.
Sebagai informasi, hingga kuartal III/2018, emitan yang melantai di BEI pada 5 Oktober 2018 itu, membukukan pendapatan sekitar Rp60 miliar - Rp65 miliar atau tumbuh 10% secara year on year. Adapun, kontribusi pendapatan KPAS paling besar berasal dari segmen kapas kecantikan 85%, kapas medis 5%, dan ekspor 10%.