Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (8/8/2025). Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah menguat 0,46% menjadi Rp16.285 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS kontraksi 0,24% ke level 98,16.
Sebaliknya, mayoritas mata uang Asia lainnya dibuka menurun, misalnya yen Jepang yang melemah 0,07%, dolar Singapura melemah 0,05%, dolar Taiwan turun 0,29%, dan won Korea turun 0,05%.
Sebelumnya, pengamat forex Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup menguat pada rentang Rp16.230–Rp16.290 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.
Dia mengatakan bahwa melemahnya indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang lain di Asia terutama disebabkan oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September mendatang.
Pasalnya, Ibrahim menerangkan, pasar tengah memproyeksikan pemangkasan suku bunga pada bulan September setelah data yang dirilis minggu ini menunjukkan sektor jasa AS melambat pada Juli lalu. Data itu menyusul buruknya data penggajian non-pertanian yang dirilis pekan lalu.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia yang menurun menjadi US$152,0 miliar, turun dari US$152,6 miliar pada Juni 2025 lalu. Meskipun begitu, ke depannya, BI memandang posisi cadangan devisa Indonesia telah memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
Baca Juga
Hal ini menurut Ibrahim sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, neraca transaksi modal, dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus.
“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah,” katanya dalam rilis, Kamis (7/8/2025).