Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Cuan Investasi Saham dari Bos Mandiri Sekuritas

Investasi saham masih menawarkan peluang di tengah kondisi yang dinamis.
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menyampaikan paparan saat acara Premium Market Talks, Goes to IDX, di BEI, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menyampaikan paparan saat acara Premium Market Talks, Goes to IDX, di BEI, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Bisnis.com, JAKARTA—Investasi saham masih menawarkan peluang di tengah kondisi yang dinamis. Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana pun memberikan panduan investasi saham bagi investor pemula.

Oki menyebutkan bahwa investasi saham baru mewakili 29% dari total produk keuangan yang beredar dengan mayoritas pada produk simpanan perbankan dengan 69%. Soal jumlah investor, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat investor pasar modal mencapai 17,46 juta pada Juli 2025 dengan 7,4 juta di antaranya berasal dari saham dan surat berharga lainnya. 

Dia mengakui terbatasnya basis investor saham berasal dari sejumlah mitos. Berdasarkan temuan Mandiri Sekuritas, mitos yang menghambat masyarakat berinvestasi saham, yakni investasi saham terlalu berisiko, hanya ahli yang bisa berhasil, tidak memiliki uang dan waktu.

Dia memberikan panduan bagi investor yang ingin menjajal investasi saham dan produk investasi di pasar modal secara umum hingga membangun portofolio impian.

Pertama, dia menyebut tetapkan tujuan investasi. Tujuan investasi, katanya, akan memengaruhi pilihan instrumen investasi. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, risiko investasi menjadi sangat konservatif sehingga pilihannya tertuju pada Surat Berharga Negara (SBN), instrumen pasar uang, hingga reksa dana. Untuk investasi jangka menengah dan panjang, dia menyebut pilihan tertuju pada produk obligasi korporasi, reksa dana saham, saham keping biru atau blue chip hingga saham lapis kedua yang menawarkan peluang pertumbuhan.

“Di pasar modal ada semua pilihan produk investasinya, yang terpenting tetapkan dahulu tujuan investasinya,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Premium Market Talk Goes to IDX: Belajar Bangun Portofolio Impian di Sekolah Pasar Modal, Rabu (27/8/2025) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kedua, dia menuturkan investor perlu memisahkan anggaran untuk pengeluaran, utang, dan investasi dengan porsi masing-masing 50:30:20 secara berturut-turut. Selain itu, mempersiapkan risiko dengan menyediakan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan mulai dari enam kali hingga 12 kali pengeluaran bagi investor lajang dan memiliki anak.

Ketiga, dia menyebut untuk memilih saham, cukup ikuti pilihan yang disediakan BEI. Seperti diketahui, saat ini terdapat 954 saham yang tercatat di BEI. Namun, BEI menetapkan indeks dengan kategori spesifik untuk membantu investor.

Sebagai contoh, dia menyebut IDX High Dividend 20, yang berisi 20 saham paling royal membagikan dividen. Lalu, ada pula LQ45 yang berisi 45 saham paling likuid dengan kapitalisasi pasar jumbo dan IDX80 yang merupakan 80 saham berkapitalisasi pasar jumbo dan likuid. Terakhir, Jakarta Islamic Index 70 yang berisi 70 saham syariah pilihan.

“Pilih saja saham-saham dari indeks yang ada di Bursa. Sudah pasti saham-saham terpilih,” katanya.

Terkait strategi, dia mengutip investor kawakan Warren Buffet soal pentingnya diversifikasi aset. Menurut Oki, untuk investor yang tak memiliki waktu, pengetahuan atau sumber daya, diversifikasi merupakan kunci agar memiliki portofolio berkinerja ciamik.

Lebih dari itu, dia pun mengingatkan agar investor tak perlu panik saat pasar mengalami gejolak.

“Ini waktunya menganalisis saham-saham bagus yang dijual dengan harga diskon,” kata Oki.

Dia turut mengingatkan agar investor mengelola emosi, yakni ketakutan dan keserakahan. Dia mengakui bahwa pelaku pasar acap kali membeli saham berdasarkan rumor dan menjual saham berdasarkan fakta sehingga respons pasar mendahului informasi yang terkonfirmasi kebenarannya. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mendapatkan informasi yang akurat dan menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Pasar Saham Menguat

Terbaru indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025). Indeks komposit bahkan sempat menyentuh 8.022,76 sebelum kembali turun. Sejumlah saham seperti PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menjadi penggerak saham hari ini dengan kinerja harga saham yang naik tajam.

Berdasarkan data BEI, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,2% ditutup di level 7.952,09. IHSG sempat mencapai 8.022,76 pada perdagangan sesi pertama hari ini, pukul 11.22 WIB. Posisi ini mencetak level tertinggi sepanjang sejarah alias all time high (ATH).

Pada perdagangan hari ini, nilai transaksi IHSG mencapai Rp16,6 triliun dengan volume transaksi 43,3 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 2,06 juta kali. Adapun, kapitalisasi pasar saham Indonesia mencapai Rp14.377 triliun.

Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham dengan nilai transaksi tinggi menguat. Harga saham deretan bank jumbo misalnya menanjak. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,3%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 0,22%, dan harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 0,24%.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro