Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan fluktuatif namun akan ditutup melemah di rentang Rp16.290–Rp16.340 pada perdagangan hari ini, Rabu (27/8/2025).
Mengutip data Bloomberg, rupiah pada perdagangan Selasa (26/8) ditutup melemah 0,24% ke posisi Rp16.298,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS menguat tipis 0,01% ke level 98,43.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menerangkan, sentimen penguatan indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang lain di Asia adalah konflik Ukraina. Ibrahim menerangkan, pertemuan Donald Trump dan Putin beberapa pekan lalu menghasilkan peringatan bahwa AS akan mengenakan sanksi baru terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan yang dicapai antara Rusia dan Ukraina.
Selain datang dari ketidakpastian konflik Ukraina dan Rusia, potensi pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan juga menjadi sentimen lainnya.
Walaupun begitu, pasar mengekspektasikan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed belum sepenuhnya pasti. Sejumlah data penting seperti laporan tenaga kerja AS atau inflasi Agustus dinilai bakal menjadi penentu arah kebijakan The Fed nantinya.
“Selain arah kebijakan moneter, pelaku pasar juga mencermati dinamika politik di AS. Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Powell dan jajaran The Fed, bahkan dikabarkan mempertimbangkan langkah untuk mengganti Powell,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (26/8/2025).
Baca Juga
Dari dalam negeri, ekspektasi pertumbuhan ekonomi oleh BI di level 5,1% sepanjang 2025 menjadi salah satu sentimen, yang turut didukung oleh kinerja ekspor yang membaik dan belanja pemerintah yang mendorong permintaan domestik.
Ke depannya, Ibrahim menilai bahwa BI akan berpotensi memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional.
Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memprediksi, pada perdagangan hari ini, Rabu (27/8/2025) rupiah akan fluktuatif tapi ditutup melemah di rentang Rp16.290–Rp16.340 per dolar AS.