Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan fluktuatif namun akan bergerak melemah di rentang Rp16.360 - Rp16.420 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025).
Mengutip data Bloomberg, rupiah pada perdagangan Rabu (27/8) ditutup melemah 0,43% atau 69,5 poin ke level Rp16.368 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,40% ke posisi 98,61.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah faktor yang menyertai pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, sentimen datang dari kegaduhan The Fed.
Presiden AS Donald Trump mengatakan, Gubernur The Fed Lisa Cook akan segera dicopot dari jabatannya atas tuduhan penipuan hipotek. Cook dan The Fed berpendapat bahwa Trump tidak memiliki wewenang atas pemecatan tersebut.
Upaya Trump untuk memecat Cook memicu kekhawatiran yang lebih luas atas campur tangan politik di The Fed, yang secara tradisional tetap independen dari pemerintah. Gagasan ini menjadi perhatian utama pasar, mengingat The Fed telah mempertahankan sikap yang relatif hati-hati terhadap pelonggaran lebih lanjut, dengan alasan kekhawatiran atas dampak inflasi dari tarif Trump.
Sentimen lainnya datang dari rencana AS untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 25% pada ekspor India, sehingga totalnya menjadi 50% dan termasuk yang tertinggi yang dikenakan oleh Washington. Pengenaan tarif itu imbas pembelian minyak Rusia oleh India. Rencana kebijakan tarif ini kemudian membuat para pedagang ragu-ragu mengenai arah pasar.
Baca Juga
Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi demonstrasi buruh pada Kamis (28/08/2025). Aksi demo buruh di Jakarta akan dipusatkan di depan DPR RI atau Istana Kepresidenan Jakarta, yang diikuti oleh sekitar 10.000 buruh dari berbagai wilayah. Aksi serupa juga akan digelar secara serentak di berbagai provinsi dan kota industri besar.
Sejumlah tuntutan pun disuarakan agar pemerintah berpihak pada kepentingan pekerja, di antaranya menolak upah murah, yang mencakup tuntutan kenaikan upah minimum nasional sebesar 8,5%–10,5% pada 2026. Tuntutan lainnya yakni penghapusan outsourcing.
Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025) mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.360 - Rp16.420 per dolar AS.