Bisnis.com, JAKARTA – Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Kamis (28/8/2025) mulai dari kinerja emiten konglomerat masuk indeks MSCI hingga peluang ekspor batu bara INDY dan PTBA.
1. Adu Kinerja Emiten Konglomerat (CUAN, AADI, RATU) Paling Kilat Masuk Indeks MSCI
Fenomena emiten-emiten baru Indonesia yang menembus indeks global Morgan Stanley Capital International (MSCI) semakin menyita perhatian investor.
Dalam waktu relatif singkat, sejumlah perusahaan masuk ke dalam indeks bergengsi ini berkat kombinasi valuasi tinggi, likuiditas, hingga narasi bisnis yang relevan dengan tren energi global.
2. Prospek Emiten Properti SMRA, BSDE, PWON, hingga CTRA saat Pasar Apartemen Lesu
Pasar properti kondominium dan apartemen masih melanjutkan tren pelemahan hingga semester I/2025 kendati didukung paket kebijakan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100%.
Lalu, bagaimana kinerja dan prospek penjualan apartemen dan kondominium sederet emiten properti seperti SMRA, BSDE, PWON dan CTRA?
3. Utak-atik Jajaran Direksi di Tubuh Grup Pertamina, dari Elnusa (ELSA) Hingga PGN (PGAS)
Pemegang saham dua emiten grup PT Pertamina (Persero), yakni PT Elnusa Tbk. dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) resmi merombak jajaran direksi di kedua perusahaan tersebut.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Elnusa yang digelar pada Senin (25/8/2025), emiten jasa energi terintegrasi yang merupakan anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tersebut menyetujui Litta Indriya Ariesca sebagai Direktur Utama menggantikan Bachtiar Soeria Atmadja.
Duo emiten produsen batu bara, ADRO dan DSSA menambah pengaruhnya di bisnis selain pertambangan, yakni energi terbarukan melalui aktivitas di anak usaha.
Terbaru, melalui keterbukaan informasi, Rabu (27/8/2025), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan bahwa transaksi afiliasi untuk mendorong bisnis energi terbarukan.
Keputusan pemerintah mencabut kewajiban penjualan batu bara dengan harga patokan batu bara (HPB) dinilai dapat menjadi katalis positif bagi produsen besar seperti PT Indika Energy Tbk. (INDY) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Analis Senior Bloomberg Intelligence Mary Ellen Olsen menyebutkan, kebijakan baru ini berpotensi mendorong kenaikan volume ekspor di tengah tren penurunan pengiriman batu bara nasional.