Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,97% atau 73,12 poin ke level 7.464,64 pada perdagangan Senin (4/8/2025). Saham BRPT, AMMN, dan CUAN terpantau kompak parkir di zona merah sore ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 325 saham menguat, 317 saham melemah, dan 162 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.448-7.560. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp13.434 triliun.
Saham milik Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menjadi salah satu saham yang melemah hari ini, dengan ditutup turun 4,46% ke level Rp2.570.
Saham lain yang juga melemah hari ini adalah saham emiten emas PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). Saham AMMN turun 14,75% ke level Rp7.225 per saham.
Kemudian saham batu bara Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) juga tercatat ambrol hari ini, turun 7,21% ke level Rp1.415 per saham.
Saham-saham lain yang juga melemah adalah saham TOBA yang ambrol 9,27% pada level Rp1.125, saham RAJA turun 4,86% ke level Rp1.740, dan saham BBCA melemah 0,30% ke level Rp8.275 per saham.
Baca Juga
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan pasar mempertimbangkan implikasi tarif yang akan diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan prospek suku bunga The Fed.
Hal ini menyusul Trump yang memberlakukan tarif resiprokal sebesar 10% hingga 41% terhadap puluhan mitra dagang yang akan efektif pada 7 Agustus 2025. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang lebih luas dari tarif pembalasan Trump yang luas, yang dapat membebani ekspektasi pertumbuhan dan inflasi.
Di sisi lain rilis laporan tenaga kerja AS mencerminkan adanya perlambatan ekonomi AS. Dalam laporan tenaga kerja hanya tersedia 73.000 pekerjaan baru pada Juli lalu dan data tingkat pengangguran naik dari sebelumnya 4,1% menjadi 4,2%.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, data ini akan menjadi pertimbangan The Fed terkait kebijakan suku bunga acuannya pada pertemuan berikutnya.
Di sisi lain, pasar juga menantikan langkah stimulus lanjutan dari China.
Adapun dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa sepanjang 28-31 Juli 2025 arus modal asing keluar senilai Rp16,24 triliun. Terjadinya capital outflow tersebut, mendorong premi risiko investasi di Indonesia yang juga meningkat.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.