Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buyback Saham Tanpa RUPS, Ini Dampaknya ke Pasar Saham

Buyback saham tanpa menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki dampak positif dan negatif bagi pasar saham.
BEI, OJK, dan perwakilan konglomerat, pengusaha hingga pelaku pasar modal ini dilakukan untuk membahas anjloknya IHSG./Bisnis/Himawan L Nugraha
BEI, OJK, dan perwakilan konglomerat, pengusaha hingga pelaku pasar modal ini dilakukan untuk membahas anjloknya IHSG./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pembelian kembali saham atau buyback tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dinilai memiliki dampak positif dan negatif ke pasar saham.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan melihat bahwa buyback saham tanpa menggelar RUPS akan berdampak dua sisi bagi pasar saham.

"Dampaknya ke pasar saham bisa dua sisi yakni, bisa membantu stabilisasi harga, tapi kalau tata kelolanya lemah, justru bisa mengurangi kepercayaan investor," katanya kepada Bisnis, Kamis (6/3/2025).

Dia menjelaskan bahwa buyback saham tanpa RUPS memberi fleksibilitas lebih bagi emiten untuk merespons kondisi pasar dengan cepat, tanpa harus melalui proses yang panjang.

Menurutnya, hal itu bisa menjadi langkah positif untuk mengurangi tekanan jual, meningkatkan likuiditas, dan memberikan dukungan terhadap valuasi saham.

Adapun dia menjelaskan apabila buyback saham dilakukan, maka bisa menjadi strategi yang efektif untuk stabilisasi harga, terutama di tengah pasar yang fluktuatif.

"Dengan buyback, perusahaan menunjukkan kepercayaan terhadap prospek bisnisnya, yang bisa meningkatkan sentimen investor dan menjaga harga saham tetap atraktif," ujarnya.

Meski begitu, dia melihat bahwa buyback saham tanpa RUPS tetap memiliki risiko, khususnya dari sisi tata kelola perusahaan (GCG) dan perlindungan investor minoritas.

Dia menjelaskan bahwa tanpa mekanisme RUPS, transparansi bisa berkurang, dan adanya potensi pemegang saham mayoritas meningkatkan kepemilikan tanpa mekanisme pasar yang wajar.

Sementara itu, dia menjelaskan bahwa meskipun IHSG mulai menguat tetapi volatilitas masih tinggi saat ini, jadi menurutnya kebijakan tersebut masih akan relevan untuk saat ini.

"Yang terpenting, kalau buyback saham tanpa RUPS benar-benar diterapkan, harus ada pengawasan dan transparansi yang kuat agar kepentingan semua pemegang saham tetap terjaga," tambahnya.

Lain hal dengan Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah yang mengatakan, untuk emiten yang sudah memiliki alokasi belanja modal (capex) yang cukup, atau emiten dengan kondisi keuangan yang sehat, lebih berpotensi untuk menerapkan kebijakan tersebut.

"Imbasnya akan berbeda dengan emiten yang secara posisi keuangan memiliki keadaan yang tidak sehat," ujarnya.

Adapun dia melihat meski saat ini pasar saham cenderung mulai stabil dengan keadaan makro yang membaik, menurutnya volatilitas masih berpotensi sangat tinggi.

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) diketahui tengah mengkaji opsi pembelian kembali saham atau buyback saham tanpa persetujuan RUPS guna mengurangi tekanan pada IHSG.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan rencana kebijakan buyback saham tanpa RUPS diharapkan dapat membantu pemulihan kepercayaan investor, terutama investor institusi.

“Kalau memang ada program buyback, tentu diharapkan harga saham akan naik karena ada peningkatan permintaan di pasar,” ucap Jeffrey.

Dia pun menuturkan bahwa keputusan terkait kajian buyback saham tanpa melalui persetujuan RUPS akan menunggu keputusan dari OJK selaku regulator.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper