Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah ke level 7.480,08,28 pada penutupan perdagangan Kamis (9/10/2024). Di tengah penurunan indeks, saham berkapitalisasi jumbo seperti ASII, DSSA, dan BBCA justru melaju.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG kembali melemah sebesar 21,20 poin atau 0,28% menuju posisi 7.480,08. Pada perdagangan hari ini, indeks komposit dibuka pada level 7.501,67 dan sempat mencapai level tertingginya di 7.528,95.
Tercatat, sebanyak 257 saham menguat, 279 saham menurun, dan 251 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada di level Rp12.509,21 triliun.
Dari saham berkapitalisasi jumbo, saham PT Astra International Tbk. (ASII) masih membukukan kenaikan sebesar 0,99% menuju level Rp5.125 per saham.
Peningkatan tersebut diikuti oleh saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang menguat 0,79% menuju posisi Rp41.650 per saham, sementara saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,72% ke level Rp10.500.
Sementara itu, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melemah 3,38% ke Rp8.575, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 1,42% ke Rp4.860 per saham, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terkoreksi 1,39% menjadi Rp8.875.
Baca Juga
Saham top gainers pada perdagangan hari ini dihuni oleh PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) yang melesat 34,19% ke Rp208. Posisi tersebut disusul oleh saham PT Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE) dengan kenaikan sebesar 24,75% menuju Rp252 per saham.
Adapun penghuni saham paling boncos atau top losers hari ini adalah saham PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) yang merosot 12,16% ke level Rp130. Berikutnya ada saham PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG) dengan pelemahan 9,82% ke Rp101.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan bahwa IHSG ditutup flat ke level 7.497.354 pada sesi pertama perdagangan hari ini. Secara teknikal, IHSG bergerak fluktuatif selama perdagangan sesi pertama pada rentang 7.500-7.525.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.