Bisnis.com, JAKARTA — IHSG hari ini dibuka anjlok pada perdagangan hari ini, Jumat (1/8/2024) di tengah bayang-bayang data ekonomi baik domestik maupun global.
Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka turun 49,296 poin ke level 7.276,688. Pada awal sesi, IHSG bergerak di rentang 7.264,008 hingga 7.325,985.
Sepanjang awal perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 119 saham menguat, 188 saham melemah, dan 206 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau sebesar Rp12.387 triliun.
Dalam sesi awal perdagangan, saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) laris manis dengan nilai transaksi harian tinggi.
Di luar sektor perbankan, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga laris manis ditransaksikan oleh para investor.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi IHSG diperkirakan akan menembus resistance fraktal 7.374 sebagai target terdekat wave [i] karena telah menembus resistance minor 7.292 sesi sebelumnya.
Baca Juga
“Setelah terjadinya penembusan, IHSG bisa memulai fase koreksi wave [ii] jika masih berada di bawah resistance fraktal berikutnya di level 7.454. Level support IHSG berada di 7.207-7.233, 7.159 dan 7.099, sementara level resistennya di 7.374, 7.454 dan 7.500,” jelasnya dalam riset yang dikutip, Jumat (2/8/2024).
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG dibayangi oleh pelemahan signifikan indeks-indeks global pada Kamis (1/8/2024).
“IHSG rawan profit taking di Jumat [2/8], pasca penguatan hampir 1%,” tulis Phintraco Sekuritas.
Phintraco menggarisbawahi investor agar mencermati dampak pemburukan data-data ekonomi terbaru di AS dan Eropa terhadap capital flow di pasar modal Indonesia.
“Secara umum, kondisi makro ekonomi Indonesia masih solid,” tulis Phintraco Sekuritas.
Adapun, daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas untuk sesi jumat yakni BBNI, BMRI, BBTN, BBRI dan TOWR.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.