Bisnis.com, JAKARTA — PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana untuk merilis laporan keuangannya hari ini, Rabu (24/7/2024). Sebagian besar analis memberikan rekomendasi hold untuk saham UNVR.
Melansir Bloomberg Terminal, konsensus analis memperkirakan dalam tiga bulan di kuartal II/2024, UNVR akan mencetak pendapatan sebesar Rp9,68 triliun, atau tidak berubah dari periode yang sama di tahun lalu.
Akan tetapi, net income atau laba bersih UNVR diperkirakan turun 6,13% selama April-Juni 2024, menjadi Rp1,27 triliun. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, UNVR mencetak net income sebesar Rp1,35 triliun.
Sementara itu, dari 32 analis di Terminal Bloomberg, sebanyak 21 analis atau 65,6% analis merekomendasikan untuk melakukan hold terhadap UNVR. Salah satu rekomendasi hold tersebut datang dari Sucor Sekuritas, dengan target price Rp2.900 untuk UNVR.
Lalu, sebanyak empat analis memberikan rekomendasi buy terhadap saham UNVR. Rekomendasi buy terbaru diberikan oleh Mandiri Sekuritas, dengan TP sebesar Rp2.850 untuk UNVR.
Rekomendasi sell atau jual diberikan oleh 7 analis terhadap saham UNVR. Salah satu rekomendasi sell datang dari BRI Danareksa Sekuritas, dengan TP sebesar Rp2.300 terhadap UNVR.
Baca Juga
Adapun pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (24/7/2024), saham UNVR ditutup melemah 0,73% ke level Rp2.710 per saham. Saham UNVR diperdagangkan pada level Rp2.700-Rp2.740 hari ini.
Sebanyak 4,16 juta saham UNVR ditransaksikan, dengan nilai Rp11,3 miliar. Kapitalisasi pasar UNVR tercatat sebesar Rp103,39 triliun.
Adapun saham UNVR tercatat masih mengalami penurunan sejak awal tahun. Secara year to date, saham UNVR telah melemah 23,23%.
Sementara itu, dalam lima tahun ke belakang, saham UNVR juga telah melemah hingga 72,02%. Saham UNVR pernah menyentuh level tertingginya pada Rp10.105 dalam lima tahun terakhir.
Level terendah untuk saham UNVR adalah pada Rp2.330, yang terjadi pada April tahun ini.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.