Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memastikan pemisahan unit bisnis es krim akan tetap berjalan seiring dengan rencana induk perusahaan.
Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agarwal menyatakan perseroan akan tetap menjadi bagian dari pemisahan atau spin-off unit bisnis tersebut. Meski demikian, dia tidak memerinci nilai modal yang nantinya dipisahkan.
“Nanti kami akan umumkan karena saat ini masih dalam tahap proses,” ujarnya dalam paparan publik RUPST Tahun Buku 2023 di Tangerang Selatan, Kamis (20/6/2024).
Sebelumnya, Vivek menjelaskan spin-off bisnis es krim di Indonesia berpeluang dilakukan. Mengingat bisnis es krim merupakan unit dengan karakteristik berbeda dibandingkan unit bisnis lainnya, mulai dari saluran distribusi hingga metode penyimpanan.
Oleh karena itu, dia menilai dengan memisahkan unit bisnis tersebut secara mandiri, pelayanan dalam memenuhi kebutuhan es krim akan menjadi lebih baik ke depan.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Unilever Indonesia telah menandatangani perjanjian jual beli aset mesin es krim dengan Unilever Thailand pada 10 Juni 2024. Nilai transaksi ini mencapai 3,27 euro atau setara Rp57,84 miliar.
Baca Juga
“Berdasarkan perjanjian jual beli, di mana Unilever Thailand akan melakukan pembayaran kepada perseroan sebesar 3.272.286 euro,” tulis manajemen UNVR.
Manajemen Unilever Indonesia menjelaskan bahwa penjualan aset mesin es krim kepada Unilever Thailand dapat memberikan manfaat lebih baik bagi perseroan, mulai dari pemfokusan bisnis, pemanfaatan ruang hingga mendorong aksesibilitas.
“Dengan mentransfer aset dan mengosongkan ruang, perseroan dapat mengatur ulang tata letak untuk menyederhanakan alur kerja, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan aksesibilitas secara keseluruhan untuk memenuhi permintaan yang tersedia,” ujar manajemen.
Manajemen perseroan juga berkeyakinan penjualan aset mesin tidak mengganggu kelangsungan usaha, serta berdampak terhadap tenaga kerja Unilever Indonesia.
Dalam catatan Bisnis, langkah pemisahan unit bisnis es krim hingga menghilangkan manajemen menengah merupakan manuver dari bos baru Unilever Plc Hein Schumacher yang ingin membalikkan kinerja buruk perusahaan.
Divisi bisnis bernilai US$18 miliar itu merupakan rumah bagi merek-merek seperti Ben & Jerry’s, Cornetto, dan Magnum. Mantan pimpinan Unilever Paul Polman menjulukinya sebagai salah satu kisah sukses terbesar yang pernah ada di pasar barang konsumen.
Pemisahan bisnis es krim merupakan salah satu bagian dari rencana panjang Schumacher untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan keuntungan dan menghilangkan warisan ekspansi berlebihan, serta kegagalan merger dan akuisisi.
Di dalam negeri, produk es krim milik Unilever Indonesia mencakup jenama Walls, Cornetto, Feast, Magnum, Paddle Pop, Vienetta, sampai dengan Populaire.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.