Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produk konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan penurunan laba menjadi Rp2,15 triliun sepanjang semester I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (31/7/2025), laba UNVR menyusut 12,61% year-on-year (YoY) dari Rp1,44 triliun pada semester I/2025.
Hingga akhir Juni 2025, laba per saham UNVR tercatat Rp57 atau melandai dari Rp65 per saham pada semester I/2025.
Laba itu diperoleh Unilever Indonesia dari penjualan bersih sebesar Rp18,20 triliun pada Januari—Juni 2025. Penjualan yang dihimpun UNVR pada semester I/2025 itu lebih rendah 4,41% dibandingkan dengan penjualan bersih Rp19,04 triliun pada semester I/2025.
Penjualan bersih UNVR bersumber dari segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh Rp11,44 triliun ditambah segmen makanan dan minuman Rp6,76 triliun.
Penjualan bersih segmen makanan dan minuman relatif stabil, sedangkan segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh turun 6,82% YoY.
Baca Juga
Pasar domestik mendominasi penjualan UNVR dengan nilai Rp17,62 triliun. Adapun, penjualan pasar ekspor tercatat naik dari Rp537,34 miliar pada semester I/2024 menjadi Rp578,79 miliar pada semester I/2025.
Pada saat yang sama, harga pokok penjualan UNVR turun tipis dari Rp9,57 triliun pada 6 bulan pertama 2024 menjadi Rp9,44 triliun pada Januari—Juni 2025.
UNVR juga membukukan beban pemasaran dan penjualan Rp4,26 triliun, beban umum dan administrasi Rp1,58 triliun, beban keuangan Rp77,47 miliar, serta beban pajak penghasilan Rp671,21 miliar.
Hingga akhir Juni 2025, UNVR menggenggam total aset Rp18,52 triliun. Adapun, total liabilitasnya Rp15,95 triliun dan total ekuitas sebesar Rp2,57 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.