Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intra Golflink (GOLF) Punya Anak Tommy Soeharto Mau Saingi Thailand-Vietnam

Intra Golflink (GOLF) milik anak Tommy Soeharto berambisi saingi Thailand hingga Vietnam.
Jajaran direksi, komisaris, dan underwriter PT Intra Golflink Resorts Tbk. (GOLF) milik keluarga Cendana dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (Bisnis/Rizqi Rajendra).
Jajaran direksi, komisaris, dan underwriter PT Intra Golflink Resorts Tbk. (GOLF) milik keluarga Cendana dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (19/6/2024). (Bisnis/Rizqi Rajendra).

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengelola lapangan golf milik keluarga Cendana, PT Intra GolfLink Resorts Tbk. (GOLF) berambisi untuk menyaingi Thailand hingga Vietnam yang saat ini menjadi destinasi golf terbesar di Asia Tenggara.

Oleh sebab itu, perseroan tengah menjajaki penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat untuk melakukan ekspansi. Salah satu rencana ekspansi perseroan yakni membangun ekosistem golf tourism, termasuk hotel bintang 6 di Bali.

Komisaris Utama GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo mengatakan untuk level kompetitor perseroan saat ini bukan lagi dari dalam negeri, melainkan di kancah internasional, terutama dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Vietnam hingga Thailand.

“Karena Thailand sekarang menjadi destinasi golf terbesar di Asia Tenggara, ada 6 juta orang per tahun datang ke Thailand, kebanyakan dari Korea dan Jepang untuk golf tourism. Makanya salah satu kompetitor kami ya Thailand dan Vietnam, serta Filipina juga," ujar Darma dalam paparan publik GOLF di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Putra sulung Tommy Soeharto itu pun mengakui bahwa ekosistem GOLF di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lainnya. Oleh sebab itu, dia berkomitmen menggelontorkan investasi jumbo di Bali untuk membangun ekosistem golf tourism.

“Jadi kalau kami tidak investasi, maka Indonesia akan tertinggal, sekarang rata-rata orang main golf di Indonesia cuma sekitar 250.000 orang per tahun. Kalau kami investasikan, bisa ambil market share wisatawan dari Jepang dan Korea datang ke Indonesia, dampaknya sangat bagus untuk di Indonesia,” lanjutnya.

Adapun, terkait jadwal pelaksanaan IPO, GOLF akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) mulai 20 Juni hingga 25 Juni 2024. Sementara, penawaran umum diperkirakan akan  dilakukan pada 2-4 Juli 2024. Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada 8 Juli 2024.

Menilik prospektus IPO, GOLF menetapkan kisaran harga saham perdana Rp200-Rp230 per saham. Calon emiten tersebut akan melepas sebanyak 3,1 miliar saham baru dengan nominal Rp25 per saham, atau setara 15,02% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Alhasil, GOLF berpeluang meraup dana segar hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp713 miliar. Adapun, dana hasil IPO sekitar 87,53% digunakan untuk setoran modal kepada anak usaha, PT New Kuta Golf & Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali. 

Secara terperinci, NKG akan menggunakan dana setoran modal tersebut untuk membiayai pembangunan hotel bintang 6 Luxury Boutique Hotel di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. Selain itu, NKG juga membeli lahan seluas 11.332 m2 di depan hotel tersebut untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.

Berikutnya, NKG juga akan mengembangkan proyek New Kuta Golf Villa beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama. Kemudian, sisanya dialokasikan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) meliputi biaya pemasaran, biaya perawatan lapangan, hingga biaya operasional lainnya. 

Adapun, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha GOLF yang lainnya, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), sedangkan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. 

Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yakni PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM).

Sebagai informasi, susunan kepemilikan saham GOLF sebelum IPO yakni PT Bali Pecatu Graha sebesar 98,33% dan PT Mandalapratama Permai 1,67%. Adapun, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto merupakan pengendali perseroan dan pemilik manfaat utama (ultimate beneficial owner) atas perseroan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper