Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengelola lapangan golf PT Intra GolfLink Resorts Tbk. (GOLF) milik Keluarga Cendana berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Salah satu rencana ekspansinya yakni membangun hotel bintang 6.
Komisaris Utama GOLF, Darma Mangkuluhur Hutomo mengatakan perseroan optimistis terkait prospek bisnis golf di Indonesia. Putra sulung Tommy Soeharto itu pun berkomitmen menggelontorkan investasi jumbo di Bali untuk membangun ekosistem golf tourism.
“Jadi kenapa kami investasikan lebih dari 80% di Bali? Karena kami fokusnya kan di golf tourism, dan Bali menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang mendunia, tinggal kami fokus di infrastrukturnya,” ujar Darma dalam paparan publik GOLF di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Mengacu prospektus IPO, GOLF menetapkan kisaran harga saham perdana Rp200-Rp230 per saham. Calon emiten tersebut akan melepas sebanyak 3,1 miliar saham baru dengan nominal Rp25 per saham, atau setara 15,02% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Alhasil, GOLF berpeluang meraup dana segar hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp713 miliar. Adapun, dana hasil IPO sekitar 87,53% digunakan untuk setoran modal kepada anak usaha, PT New Kuta Golf & Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali.
Secara terperinci, NKG akan menggunakan dana setoran modal tersebut untuk membiayai pembangunan hotel bintang 6 Luxury Boutique Hotel di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. Selain itu, NKG juga membeli lahan seluas 11.332 m2 di depan hotel tersebut untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.
Baca Juga
Selanjutnya, NKG juga akan mengembangkan proyek New Kuta Golf Villa beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama. Kemudian, sisanya dialokasikan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) meliputi biaya pemasaran, biaya perawatan lapangan, hingga biaya operasional lainnya.
Adapun, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha GOLF yang lainnya, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), sedangkan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.
Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) yakni PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM).
Darma mengatakan, peningkatan jumlah pemain golf berdampak positif bagi kinerja perseroan, khususnya pasca-pandemi Covid-19. Menilik kinerja keuangannya, laba bersih GOLF melonjak 135% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp60,17 miliar pada 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp25,53 miliar.
Capaian laba bersih itu didorong oleh pendapatan yang juga meningkat 59,07% menjadi Rp177,58 miliar, dibandingkan pada 2022 sebesar Rp111,63 miliar.
Sebagai informasi, susunan kepemilikan saham GOLF sebelum IPO yakni PT Bali Pecatu Graha sebesar 98,33% dan PT Mandalapratama Permai 1,67%. Adapun, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto merupakan pengendali perseroan dan pemilik manfaat utama (ultimate beneficial owner) atas perseroan.
Terkait jadwal pelaksanaan IPO, GOLF akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) mulai 20 Juni hingga 25 Juni 2024. Sementara, penawaran umum diperkirakan akan dilakukan pada 2-4 Juli 2024. Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada 8 Juli 2024.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.