Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meneropong Taktik Tommy Soeharto di IPO Intra GolfLink (GOLF)

Putra mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto diketahui menjadi pemilik manfaat akhir dari Intra GolfLink Resorts (GOLF) yang akan melakukan IPO.
Darma Mangkuluhur Hutomo anak Tommy Soeharto/instagram
Darma Mangkuluhur Hutomo anak Tommy Soeharto/instagram

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengelola lapangan golf terafiliasi keluarga cendana PT Intra GolfLink Resorts Tbk. (GOLF) berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan 3,1 miliar saham. Putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra diketahui menjadi pemilik manfaat akhir dari GOLF.

Dalam prospektusnya, saham GOLF saat ini sebesar 98,33% dimiliki oleh PT Bali Pecatu Graha dan 1,67% dimiliki oleh PT Mandalapratama Permai. Kedua saham perusahaan ini digenggam oleh PT Humpuss Land dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Tommy Soeharto memiliki sebanyak 20,22% saham di PT Bali Pecatu Graha dan sebanyak 99,99% kepemilikan di PT Mandalapratama Permai. Sementara itu, Humpuss Land memiliki sebanyak 46,09% saham di Bali Pecatu Graha dan 0,01% di Mandalapratama Permai.

Lalu sebanyak 42,04% saham Humpuss Land dimiliki oleh PT Humpuss dan 57,6% digenggam Tommy Soeharto. Adapun sebanyak 60% saham Humpuss dimiliki oleh Tommy Soeharto dan 40% dimiliki oleh Sigit Harjojudanto.

Dalam prospektusnya, GOLF menuturkan akan menawarkan sebanyak 3,1 miliar saham dalam IPO ini, atau setara dengan 15,02% dari total saham dicatatkan oleh perseroan. 

Book building saham GOLF dijadwalkan pada 20 Juni 2024-25 Juni 2024. Harga penawaran umum saham GOLF berada di kisaran Rp200-Rp230 per saham. Dengan harga penawaran umum tersebut, maka GOLF diperkirakan akan meraup dana segar sebesar Rp620 miliar hingga  Rp713 miliar dalam IPO ini. 

Rencananya, sebanyak 87,53% dana IPO GOLF akan digunakan untuk melakukan setoran modal ke entitas anak,  PT New Kuta Golf & Ocean View (NKG). Oleh NKG, dana tersebut akan digunakan sebesar 67,32% untuk belanja modal berupa pembangunan hotel bintang 6 di Jimbaran, Bali. Lalu 11,22% untuk pembelian lahan sebagai pendukung hotel bintang 6, 3,65% untuk pembangunan New Kuta Golf Villa, dan 5,34% untuk modal kerja.

Lalu sekitar 5,34% untuk setoran modal kerja ke entitas anak PT Sentul Golf Utama (SGU). Dana tersebut akan digunakan SGU untuk biaya pemasaran, perawatan lapangan, serta biaya operasional lainnya.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja GOLF, antara lain namun tidak terbatas pada biaya biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya perawatan dan utilitas, serta biaya untuk keperluan kantor untuk mendukung kegiatan usaha GOLF.

Adapun partisipan admin dalam IPO ini adalah Samuel Sekuritas Indonesia. Sementara itu, penjamin emisi efek dalam IPO ini adalah Samuel Sekuritas Indonesia, KB Valbury Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, dan Semesta Indovest Sekuritas.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper