Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melonjak pada perdagangan Kamis (13/6/2024) sehingga mengerek kapitalisasi pasarnya ke dalam top 10 big cap Bursa Efek Indonesia.
Per pukul 14.41 WIB, saham DSSA melonjak 37.000 poin atau 18,05% menjadi Rp242.000. DSSA pun mengukuhkan posisinya sebagai saham termahal di BEI. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp186,47 triliun.
Sementara itu, dalam waktu yang sama, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 1,58% ke Rp4.500. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp167,84 triliun. Adapun, saham PT Astra International Tbk. (ASII) naik 2,06% ke Rp4.450, dan kapitalisasi pasarnya Rp180,15 triliun.
Dengan demikian, sementara ini marcap DSSA menyalip BBNI dan ASII. Padahal, kemarin saham ASII dan BBNI berada di posisi ke-9 dan ke-10 terbesar di BEI.
Lonjakan saham DSSA tak lepas dari rencana aksi korporasi perseroan. DSSA berencana melakukan stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:10.
Merujuk prospektus, manajemen DSSA akan melakukan stock split dari nilai nominal saham sebelumnya Rp250 menjadi Rp25 per saham. Hal ini dilakukan untuk menarik minat investor dan meningkatkan likuiditas.
Baca Juga
Manajemen mengatakan harga saham DSSA saat ini relatif sangat tinggi. Hal ini menyebabkan nilai pembelian untuk 1 lot saham DSSA hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham DSSA menjadi tidak likuid.
Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham DSSA, meningkatkan jumlah pemegang saham DSSA, meningkatkan likuiditas saham, dan mendukung pertumbuhan nilai DSSA.
Rencana stock split masih akan menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 25 Juni 2024 mendatang.
Saham DSSA sebelum stock split tercatat sebesar 770.552.320 termasuk saham treasuri sebesar 154.105.327. Adapun setelah pelaksanaan stock split, saham DSSA yang tercatat adalah sebanyak 7.705.523.200 termasuk saham treasuri sebesar 1.541.053.270.