Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Arah Saham TAPG, BUAH dan MBAP saat Cum Dividen Jatuh Hari Ini

Gerak saham TAPG, MBAP hingga BUAH terpantau bervariasi bertepatan dengan cum dividen ketiga emiten tersebut hari ini, Selasa (14/5/2024).
Annisa Kurniasari Saumi,Artha Adventy
Selasa, 14 Mei 2024 | 11:45
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Gerak saham TAPG, MBAP hingga BUAH terpantau bervariasi pada perdagangan sesi I, Selasa, (14/5/2024), bertepatan dengan cum dividen ketiga emiten tersebut hari ini.

Mengacu data RTI Business pukul 11.00 WIB, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) terpantau stagnan di level harga Rp645 per saham. Sepanjang sesi, saham TAPG bergerak pada rentang Rp640 hingga Rp655.

Frekuensi transaksi saham TAPG tercatat sebanyak 1.500 kali dengan volume 14,67 juta saham. Nilai transaksi saham TAPG pada siang ini pun terpantau sebesar Rp9,51 miliar.

Dalam sepekan perdagangan, emiten berkode TAPG itu tercatat melemah 1,53%, namun, secara year-to-date saham TAPG telah melonjak 18,35%. Adapun, kapitalisasi pasar TAPG hingga berita ini ditulis tercatat senilai Rp12,80 triliun.

Sementara itu, saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) terpantau melemah 1,25% atau 40 poin ke level Rp3.150 per saham. Sepanjang sesi, saham MBAP bergerak pada posisi Rp3.150 tertendah, dan tertinggi pada level Rp3.230 per saham.

Frekuensi transaksi saham MBAP tercatat sebanyak 145 kali dengan volume 49,60 ribu saham. Nilai transaksi saham MBAP pada siang ini pun terpantau hanya sebesar Rp157,34 juta.

Dalam sepekan perdagangan, saham MBAP terpantau melemah 10%, dan secara year-to-date saham MBAP telah anjlok 25,88%. Adapun, kapitalisasi pasar MBAP hingga pukul 11.000 WIB tercatat senilai Rp12,80 triliun.

Pada saat yang sama, saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) justru menguat 4,80% atau 55 poin ke level harga Rp1.200 per saham. Sepanjang sesi, saham BUAH bergerak pada rentang Rp1.130 hingga Rp1.225 per saham.

Frekuensi transaksi saham BUAH tercatat sebanyak 264 kali dengan volume 1,04 juta saham. Nilai transaksi saham BUAH pada siang ini pun terpantausebesar Rp1,24 miliar.

Sebelumnya, TAPG, MBAP hingga BUAH menjadwalkan pembagian dividen dengan cum date yang jatuh pada hari ini Selasa (14/5/2024). Besaran dividen yang dibagikan bernilai hingga triliunan rupiah.

Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Untuk bisa mendapat dividen, maka mereka akan membeli saham tersebut sebelum atau pada tanggal cum dividen

Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen merupakan hari pertama saat pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.

Sebelumnya, saham TAPG, MBAP hingga BUAH menjadwalkan pembagian dividen dengan cum date yang jatuh pada hari ini Selasa (14/5/2024). Besaran dividen yang dibagikan bernilai hingga triliunan rupiah. Berikut rinciannya.

PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP)

MBAP bakal membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 kepada pemegang sahamnya sebesar Rp78 miliar atau Rp64 per lembar saham.

Direktur MBAP Yulius Leonardo mengatakan, pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang telah dilaksanakan Perseroan pada 2 Mei 2024.

“Sesuai dengan hasil keputusan RUPS, pemegang saham setuju pembagian dividen tunai final 2023 Rp64 per lembar saham,” kata Yulius dalam paparan publik MBAP, Kamis (2/5/2024).

Adapun, perseroan membukukan laba bersih US$21,69 juta atau Rp351,3 miliar (asumsi kurs Rp16.199 per US$) sepanjang 2023. Perolehan tersebut anjlok 87,9% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai US$179,39 juta.

Pendapatan konsolidasi perseroan juga tercatat mengalami penurunan dari US$224,09 juta pada 2022 menjadi US$449,54 juta pada 2023.

Direktur Utama MBAP Khoirudin menyampaikan, turunnya laba bersih perusahaan dikarenakan terjun bebasnya harga batu bara di pasar global

“Koreksi tajam harga batu bara di pasar global menjadi pemicu utama penurunan pendapatan dan laba bersih perusahaan serta kebijakan pemerintah berupa penyesuaian tarif dan formula royalti,” kata Khoirudin.

PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH)

Emiten distributor buah-buahan tersebut akan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp23 miliar. 

Direktur Segar Kumala Indonesia Vianita Januarini mengatakan pembagian dividen didasari oleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. 

"Kami akan membagikan dividen sebesar Rp23 Miliar pada tahun ini, setara 59% dari laba kami tahun lalu (2023)," kata Vianita dalam paparan publik, Kamis (2/5/2024). 

Dividen tersebut merupakan 59% dari laba bersih 2023 yang tercatat sebesar Rp38,8 miliar atau sebesar Rp23 per saham. 

Jika mengasumsikan harga saham BUAH yang berada di level Rp1.225 per saham maka dividend yield tercatat sebesar 1,87%. 

Seperti yang diketahui, BUAH mencatatkan laba bersih sebesar Rp38,8 Miliar pada 2023. Angka ini meningkat 45,7% dibanding 2022 yang sebesar Rp26,61 Miliar. Angka tersebut juga melebihi target yang telah ditetapkan oleh tim manajemen yaitu sebesar 30% atau Rp33,5 Miliar.

PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG)

Emiten CPO milik Grup Triputra tersebut akan menebar dividen sebesar Rp1,8 triliun atau lebih tinggi dari laba bersih 2023 sebesar Rp1,6 triliun. Pembagian dividen ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TAPG hari ini, Kamis (2/5/2024).

Corporate Secretary Triputra Agro Persada Joni Tjeng menuturkan dividen yang dibagikan tahun ini lebih besar dibandingkan laba bersih 2023. Menurut Joni pembagian dividen yang lebih besar dari laba bersih ini sebagai bentuk apresiasi untuk para pemegang saham TAPG.

"Kami juga punya structure loan sudah turun, dan kondisi yang akan kami hadapi kami sudah siapkan strategi. Jadi sudah saatnya kami berikan apresiasi ke pemegang saham," ucap Joni dalam konferensi pers TAPG, Kamis (2/5/2024).

Dia menjelaskan, dividen yang dibagikan TAPG ini mencerminkan dividen payout ratio sebesar 140% dari laba bersih. Dividen ini setara dengan Rp91 per saham.

Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto menuturkan tahun 2023 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri sawit akibat El Nino yang memengaruhi produksi di negara-negara utama penghasil sawit, serta harga energi global yang meningkat imbas tekanan geopolitik dunia turut mengakibatkan melonjaknya biaya produksi, khususnya harga pupuk.

“Berkat dukungan penuh dari pemegang saham, dan strategi operasional yang kokoh, kami berhasil mengatasi tantangan-tantangan yang ada tahun lalu. Perseroan secara konsisten mendorong produktivitas dengan optimalisasi pupuk dan penerapan Good Agricultural Practices didukung teknologi serta Continuous Improvement untuk meningkatkan OER (oil extraction rate),” kata Tjandra.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper