Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Mitrabara (MBAP) Jajal Bisnis EBT, Siapkan Capex US$70 Juta

Emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) tengah bergeliat mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Jajaran Manajemen PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) dalam agenda public expose pada Selasa (27/5/2025) di Jakarta. /JIBI - Fahmi Ahmad Burhan
Jajaran Manajemen PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) dalam agenda public expose pada Selasa (27/5/2025) di Jakarta. /JIBI - Fahmi Ahmad Burhan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) tengah bergeliat mengembangkan bisnis energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun ini, MBAP pun menganggarkan total investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) hampir US$70 juta, paling dominan untuk EBT.

Direktur Utama Mitrabara Adiperdana Khoirudin mengatakan bisnis inti Mitrabara masih terkait batu bara. Namun, menurutnya industri batu bara sekarang mengalami tekanan.

Terdapat persaingan pasokan industri batu bara dari China dan India. Kemudian, sejak 2023 sampai 2025, dengan adanya pasokam batu bara dari Rusia ke pasar Asia, persaingan batu bara ekspor semakin kompetitif, dan menimbulkan penurunan harga batu bara global.

Berbagai kebijakan seperti kebijakan B40 atau biodiesel 40% pun menekan industri batu bara. Strategi MBAP pun dijalankan.

"Tantangan itu semakin meyakinkan Mitrabara mendorong terwujudnya diversifikasi. Kami serius [diversifikasi] sejak 2022," kata Khoirudin dalam public expose pada Selasa (27/5/2025).

Dalam upaya diversifikasi, termasuk ke bisnis EBT, sejumlah langkah telah dijalankan MBAP. Perseroan misalnya membentuk perusahaan joint venture dengan Masdar Indonesia Solar Holdings RSC Limited, yakni PT Masdar Mitra Solar Radiance (Solar Radiance).

Perusahaan joint venture itu berfokus pada pengembangan dan pengadaan energi solar panel, yang menyediakan solusi energi terbarukan untuk pasar komersial dan industri.

Pada 2024, operasional Solar Radiance telah menghasilkan energi 17 MWp. Pada 2025, Solar Radiance ditargetkan mencapai level operasional 51 MWp.

Selain itu, MBAP mengembangkan PT Malinau Hijau Lestari (MHL) yang berlokasi di Malinau, Kalimantan Utara. Anak usaha itu bergerak dalam energi terbarukan yang mengkhususkan diri dalam produksi biomassa, dalam bentuk wood pellet.

Pada 2025, MBAP menargetkan penyelesaian konstruksi pabrik wood pellet untuk MHL. Kemudian, pada 2026, MHL ditargetkan menjalankan operasi komersial dengan kapasitas 150.000 ton per tahun.

"Kami targetkan pada 2025 diharapkan semua anak usaha memberikan atau mulai beroperasi. Kemudian pada 2026 bisa berkontribusi ke revenue," kata Khoirudin.

Direktur Mitrabara Adiperdana Yulius Leonardo mengatakan dalam upayanya mengembangkan bisnis EBT pada 2025, perseroan pun menyiapkan capex. Total investasi dan capex yang disiapkan MBAP pada 2025 hampir mencapai US$70 juta atau Rp1,13 triliun. 

"67% dari capex 2025 digunakan untuk bisnis EBT," kata Yulius dalam public expose. 

Alhasil, nilai capex khusus untuk bisnis EBT di MBAP pada 2025 mencapai US$46,9 juta atau Rp762,07 miliar. Capex yang disiapkan MBAP pada 2025 berasal dari sisa laba 2024, termasuk dari modal, serta pinjaman pihak ketiga.

Akan tetapi, MBAP mencatatkan kinerja yang melemah pada awal tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MBAP mencapai US$1,61 juta pada kuartal I/2025, turun 62,47% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya US$4,29 juta.

Begitu juga dengan pendapatan MBAP yang turun 12,84% yoy pada kuartal I/2025 menjadi US$50,14 juta, dibandingkan kuartal I/2024 sebesar US$57,53 juta.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper