Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement (INTP) Gelar RUPST, Intip Bocoran Dividennya

Manajemen Indocement (INTP) memberikan sedikit bocoran terkait dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2023.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 pada Rabu (25/5/2022)./Istimewa
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 pada Rabu (25/5/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Selasa (14/5/2024). 

Dilansir dari keterbukaan informasi, rapat diselenggarakan di Gedung Wisma Indocement, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, mulai pukul 9.30 WIB hingga selesai. Total ada lima agenda yang akan dibahas pemegang saham dalam rapat tersebut. 

Salah satu yang dinantikan adalah keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023. Secara historis, INTP memiliki dividend payout ratio sebesar 100% selama 2018 – 2021. Namun, rasio tersebut mengalami penurunan pada 2022 menjadi 30% atau Rp549 miliar.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Indocement David Jonathan Clarke telah memberikan sedikit bocoran terkait dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2023. 

Dia menyampaikan bahwa rasio pembayaran dividen dari laba bersih 2023 akan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun-tahun sebelumnya akibat beberapa faktor. 

“Sebab, masih banyak hal yang ingin kami lakukan. Jadi kami perlu mengumpulkan uang tunai lagi dan ekspektasi untuk dividen tahun 2023 agak rendah,” ujar David pada Maret lalu. 

Menurutnya, faktor yang membuat rasio dividen 2023 akan lebih rendah adalah pembelian kembali atau buyback saham pada 2023 dengan jumlah 6,8% dari total saham beredar. Aksi ini membuat INTP menggelontorkan dana Rp2,72 triliun. 

Faktor lainnya adalah akuisisi PT Semen Grobogan pada akhir 2023 yang mencapai Rp1,49 triliun. Secara rinci, jumlah saham yang diakuisisi sebanyak 344.860 atau 100% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Semen Grobogan.

Berdasarkan laporan keuangan akhir 2023, INTP mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp17,94 triliun. Jika dibandingkan dengan 2022, jumlah itu tumbuh 9,93% year-on-year (YoY).

Pendapatan itu disokong oleh penjualan semen kepada pihak ketiga yang berkontribusi sebesar Rp16,19 triliun, naik dibandingkan capaian 2022 yakni Rp14,73 triliun. Di sisi lain, penjualan beton siap pakai menyumbang Rp1,36 triliun.

Selaras dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan INTP ikut terkerek 8,21% YoY menjadi Rp12,1 triliun. Alhasil, perseroan membukukan perolehan laba kotor senilai Rp5,84 triliun atau tumbuh 13,68% secara tahunan.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, INTP meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,95 triliun alias tumbuh 5,85% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp529,44 menjadi Rp568,41.

Sepanjang tahun lalu, INTP mencatatkan total aset sebesar Rp29,64 triliun atau meningkat sebesar 15,34% YoY. Adapun liabilitas melesat 41,39% YoY menjadi Rp8,68 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp20,96 triliun atau meningkat 7,17% secara tahunan.

Di sisi lain, arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp3,18 triliun atau terkoreksi 29,61% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp4,52 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper