Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka perkasa ke level 7.372,91 pada perdagangan hari ini, Kamis (21/3/2024) usai Bank Indonesia (BI) dan The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan. Saham bank jumbo, BBRI, BMRI dan BBCA laris diborong investor.
Mengutip data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,57% atau 41,78 poin ke level 7.372,91 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 7.360,23 hingga 7.381,17 pada awal sesi.
Terpantau sebanyak 201 saham menguat, 106 saham melemah, dan 223 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.820 triliun.
Adapun, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga atau BI rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Rabu (20/3/2024). Sementara itu, Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed juga mengumumkan mengerem suku bunga di kisaran 5,25%-5.5% pada Kamis (21/3/2024) dini hari WIB.
Alhasil, saham perbankan jumbo laris diburu investor. Misalnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp74 miliar, diikuti saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masing-masing senilai Rp38,6 miliar dan Rp36,8 miliar.
Saham BBRI naik 1,64% ke level Rp6.200, diikuti saham BMRI menguat 1,06% ke posisi Rp7.125 dan saham BBCA naik 0,74% ke Rp10.200 per saham.
Baca Juga
Dari jajaran saham big cap, saham konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dibuka menguat 0,88% ke posisi Rp5.750 per saham. Disusul saham PT Astra International Tbk. (ASII) naik 0,47% ke posisi Rp5.300 per saham.
Sementara itu, saham PT Bayan Resources milik taipan Low Tuck Kwong stagnan di posisi Rp19.450, sedangkan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Grup Panigoro-Salim turun 0,56% ke level Rp8.850 per saham.
Dari jajaran top gainers, saham PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA) memimpin dengan kenaikan 10,26% ke Rp86 per saham. Sementara jajaran top losers atau saham terboncos dihuni oleh PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) yang turun 7,83% ke Rp400 per saham.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menyampaikan pergerakan IHSG hari ini ditopang juga oleh proyeksi BI tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4.7%-5.5% untuk tahun 2024.
"BI memperkirakan realisasi investasi dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, disamping konsumsi domestik. Pandangan ini meredam kekhawatiran pasar bahwa tahun politik berdampak negatif pada realisasi investasi," papar Phintraco Sekuritas dalam riset harian.
Sementara itu dari eksternal, pergerakan IHSG hari ini akan merefleksikan respon pelaku pasar terhadap keputusan moneter terbaru The Fed.
Menurutnya, Pandangan yang lebih dovish dari Kepala the Fed akan memberikan dampak positif ke capital flow dan nilai tukar Rupiah.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.