Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana hingga Rp144 miliar.
Berdasarkan prospektus, emiten yang akan menggunakan kode ATLA ini berencana menawarkan 1,2 miliar saham baru atau sebanyak 19,36% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Saham bernominal Rp8 per saham tersebut akan ditawarkan dengan harga Rp100 hingga Rp120 per saham sehingga dana segar yang berpotensi diraup ATLA mencapai Rp144 miliar.
Selain menawarkan saham baru, ATLA juga menerbitkan waran sesi I sebanyak 1,74 miliar atau setara dengan 34,80% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Setiap pemegang 20 saham baru berhak atas 20 waran seri I. Harga pelaksanaan tercatat sebesar Rp300 dengan potensi dana sebesar Rp522 miliar.
Dana IPO sekitar 36,74% akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional ATLA. Lalu sisanya akan digunakan untuk modal kerja seperti biaya instalasi peralatan seperti biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis, pekerjaan pengawasan dan supervisi teknis, biaya tenaga ahli, biaya penelitian dan survei, biaya perlengkapan survei, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya sewa, gaji karyawan dan lain-lain.
Dana yang diperoleh ATLA dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya oleh untuk modal kerja yaitu biaya instalasi peralatan.
Baca Juga
ATLA menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun masa penawaran pertama (bookbuilding) berlangsung dari 19 hingga 22 Maret 2024, penawaran umum diperkirakan akan dilakukan pada 2 hingga 4 April 2024.
Saham tersebut dijadwalkan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 April 2024.