Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sederet Saham IPO Paling Boncos di 2025, dari BRRC hingga HGII

Pada 2025, 9 dari 22 saham IPO di BEI mengalami penurunan signifikan, dengan BRRC dan KAQI memimpin penurunan di sektor konsumer.
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (8/4/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (8/4/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ringkasan Berita
  • Sepanjang 2025, 22 perusahaan telah melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, dengan sembilan di antaranya mencatatkan kinerja saham yang menurun.
  • Saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) mengalami penurunan terbesar sebesar 64,76% dari harga penawaran awal, diikuti oleh PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. (KAQI) yang turun 57,62%.
  • Faktor yang mempengaruhi kinerja saham IPO termasuk kinerja fundamental perusahaan dan penetapan harga IPO yang atraktif, dengan penekanan pada pentingnya good corporate governance.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sudah ada 22 perusahaan tercatat yang baru melantai lewat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sejak awal tahun.

Berdasarkan data BEI per 11 Agustus 2025, terdapat 22 perusahaan yang IPO di lantai bursa sejak awal tahun. Sementara itu, masih ada tujuh perusahaan lagi yang tengah mengantre di dalam daftar tunggu penawaran perdana saham jelang akhir 2025.

Berdasarkan catatan Bisnis, terdapat 9 dari 22 saham anyar yang mencatatkan kinerja loyo hingga jeda perdagangan siang ini, Senin (11/8/2025).

Secara rinci, dari 22 perusahaan yang go public hingga Agustus 2025, terdapat enam emiten dari sektor konsumer, empat emiten dari sektor kesehatan, dan tiga perusahaan datang dari sektor basic materials.

Selanjutnya ada dua emiten finansial, dua emiten infrastruktur, dua emiten properti, dua emiten transportasi dan logistik, dan satu emiten sektor energi.

Teranyar, penawaran perdana saham dilakukan oleh empat perusahaan sekaligus pada 10 Juli 2025. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI).

Dari keempat emiten itu, sejauh ini hanya saham PMUI yang harganya ambles selepas melantai di Bursa.

Akan tetapi, PMUI hanya satu dari sembilan emiten yang harga sahamnya jeblos usai melantai di Bursa pada 2025. Data Bisnis menunjukkan, sembilan emiten yang mencatatkan kinerja loyo selepas melantai di Bursa, didominasi oleh sektor konsumer.

Kinerja yang lesu dipimpin oleh PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC). Emiten yang bergerak di sektor konsumer non-siklikal ini terkoreksi 64,76% dari harga awalnya saat penawaran umum sebesar Rp210 per lembar. Kini, saham BRRC dihargai pasar senilai Rp74 per lembar.

Posisi kedua diisi oleh PT Jantra Grupo Indonesia Tbk. (KAQI), yang terkoreksi hingga 57,62% sejak melantai di Bursa. Emiten yang bergerak di sektor konsumer siklikal ini terkoreksi dari level Rp118 per lembar menjadi Rp50 per lembar saham pada perdagangan hari ini.

Adapun sejak melantai di Bursa pada 10 Maret 2025, kinerja saham KAQI langsung berada di jalur merah. Hanya butuh satu hari perdagangan, saham KAQI langsung ambles 31,13%. Setelahnya, harga saham KAQI mencatatkan pelemahan. Sejak 21 Maret 2025 hingga saat ini, saham KAQI stagnan dihargai pasar senilai Rp50 per lembar.

Pelemahan kinerja selepas melantai di Bursa juga dialami oleh PMUI. Emiten yang bergerak di sektor konsumer siklikal ini melakukan penawaran umum dengan harga Rp180 per lembar. Namun, kini harga sahamnya berada di level Rp113 per lembar, terkoreksi 37,22% hingga hari ini.

Bahkan, di hari yang sama saat melantai di Bursa, saham PMUI menyentuh auto rejection bawah (ARB). Saham PMUI terkoreksi 15% sejak pembukaan perdana perdagangan.

Hasil itu membuat PMUI menjadi satu-satunya saham IPO yang terperosok ke zona merah hingga kini. Tiga emiten baru lainnya yang turut melakukan seremoni pencatatan saham di hari yang sama, yakni PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) terpantau menguat 34,38%, saham PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) meningkat 24,80%, sementara PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) tumbuh 34,38% pada sesi pertama.

Terakhir, saham PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) juga turut terkoreksi cukup dalam sejak melantai di Bursa. Emiten permen Yupi ini menawarkan sahamnya pada penawaran umum seharga Rp2.390. Kini, harga saham YUPI dibanderol seharga Rp1.700 per lembar, mencerminkan koreksi sebesar 28,87%.

Adapun sejak melantai di Bursa, harga saham YUPI belum pernah melebihi harga penawaran umum. Tertinggi, harga sahamnya hanya dibanderol seharga Rp2.390 pada 27 Maret 2025, setelah sempat lesu ke Rp2.380 per lembar sehari setelah melantai di Bursa.

Selain itu, lima emiten lainnya yang turut mencatatkan kinerja yang lesu selepas pencatatan saham datang dari sektor properti, kesehatan, infrastruktur, basic materials, dan finansial.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menerangkan, terdapat sejumlah sentimen yang mempengaruhi kinerja saham-saham yang akan melakukan IPO, seperti kinerja fundamental yang kuat hingga penetapan harga IPO yang atraktif.

Menurut Nafan, sepanjang 2025, perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di Bursa untuk melaksanakan IPO datang dari sektor-sektor yang prospektif. Hanya saja, Nafan menyoroti tentang kinerja fundamental emiten yang akan mempengaruhi daya tarik investor.

“Yang penting, kalau selama perusahaan yang mau IPO ini mau menerapkan good corporate governance secara baik, ya tentunya nanti benefitnya akan pada keberhasilan mereka,” katanya saat dihubungi, Senin (11/8/2025).

Berikut kinerja saham IPO 2025 hingga akhir perdagangan sesi I Senin (11/8):

Sektor

Harga Penawaran Umum (Rp)

Harga Saat Ini

Persentase

BRRC

Consumer Non-Cyclicals

210,00

Rp74,00

-64,76190476

KAQI

Consumer Cyclicals

118,00

Rp50,00

-57,62711864

KSIX

Properti dan Real Estate

452,00

Rp202,00

-55,30973451

DKHH

Kesehatan

132,00

Rp73,00

-44,6969697

PMUI

Consumer Cyclicals

180,00

Rp113,00

-37,22222222

YUPI

Consumer Non-Cyclicals

2.390,00

Rp1.700,00

-28,87029289

HGII

Infrastruktur

200,00

Rp144,00

-28

ASPR

Basic Materials

124,00

Rp94,00

-24,19354839

YOII

Financials

100,00

Rp94,00

-6

MDLA

Kesehatan

188,00

Rp198,00

5,319148936

OBAT

Kesehatan

350,00

Rp388,00

10,85714286

CBDK

Properti dan Real Estate

4.060,00

Rp5.875,00

44,7044335

CHEK

Kesehatan

128,00

Rp200,00

56,25

PSAT

Transportasi dan Logistik

900,00

Rp1.470,00

63,33333333

DGWG

Basic Materials

230,00

Rp406,00

76,52173913

BLOG

Transportasi dan Logistik

250,00

Rp492,00

96,8

MERI

Consumer Cyclicals

128,00

Rp278,00

117,1875

MINE

Basic Materials

216,00

Rp486,00

125

FORE

Consumer Non-Cyclicals

188,00

Rp565,00

200,5319149

RATU

Energi

1.150,00

Rp7.150,00

521,7391304

CDIA

Infrastruktur

190,00

Rp1.545,00

713,1578947

COIN

Finansial

100,00

Rp1.560,00

1460

Data diolah Bisnis.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro