Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Diburu Tenggat Waktu, Tiktok Tokopedia Siap Setor Komisi Rp708 Miliar

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tengah berkejaran dengan waktu agar bisa mengintegrasikan sistem Tokopedia dengan Tiktok.
Annisa Kurniasari Saumi,Pandu Gumilar
Kamis, 29 Februari 2024 | 08:00
Pengemudi atau driver Gojek mengantarkan paket pesanan dari platform Tokopedia di Jakarta, Jumat (8/4/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi atau driver Gojek mengantarkan paket pesanan dari platform Tokopedia di Jakarta, Jumat (8/4/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tengah berkejaran dengan waktu agar bisa mengintegrasikan sistem Tokopedia dengan Tiktok sesuai aturan pemerintah.

Pasalnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memantau integrasi antara TikTok dan Tokopedia. Kemendag memastikan akan memanggil TikTok dan Tokopedia pekan ini menjelang sisa tenggat waktu proses migrasi yang dijanjikan, yakni pada Maret 2024. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Isy Karim menyampaikan pemanggilan ini bertujuan untuk melihat kepatuhan TikTok dan Tokopedia terhadap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.31/2023. 

“Iya, untuk lihat kepatuhannya. Kan kemarin udah tinggal 25% [sisa migrasi] dua minggu atau tiga minggu yang lalu,” kata Isy. 

Isy juga memastikan proses transaksi di TikTok Shop saat ini telah beralih ke Tokopedia. Hal ini terkait dengan beleid media sosial tidak boleh memfasilitasi transaksi pembayaran pada sistem elektroniknya.

Adapun peralihan transaksi ke sistem Tokopedia bakal menjadi berkah bagi kinerja GOTO. Sebab emiten teknologi itu akan menerima komisi atas setiap transaksi yang dilakukan oleh Tiktok Tokopedia.

Direktur dan Chief Financial Officer GOTO Jacky Lo menjelaskan

seiring dengan penyelesaian kesepakatan dengan TikTok pada 31 Januari 2024, GOTO akan mulai mencatatkan e-commerce service fee pada 1 Februari. 

Dengan pencatatan tersebut, pada 2024 hasil dari lini bisnis e-commerce GOTO akan berubah positif setelah sebelumnya mencatat negatif Rp2 triliun atau setara negatif US$134 juta selama 9 bulan 2023. 

"Dengan potensi pertumbuhan lanskap e-commerce di Indonesia, kami mengharapkan e-commerce service fee yang kami terima setiap kuartal akan menjadi faktor pendorong untuk membuat bisnis kami semakin menguntungkan di masa depan," tutur Jacky.

Pihaknya berharap Tokopedia dapat tumbuh selaras dengan industri, sehingga GOTO akan menerima manfaat yang semakin bertambah dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut didorong oleh peningkatan biaya layanan secara stabil.

"Jika kami mencapai aspirasi kami menjadikan Tokopedia sebagai pelaku e-commerce terdepan di Indonesia, manfaat bagi GOTO akan lebih besar lagi," kata Jacky Lo dalam paparan publik insidentil GOTO, Rabu (28/2/2024). 

Dalam paparan public expose, manajemen perseroan menyatakan akan membukukan pendapatan yang konsisten dalam bentuk e-commerce service fee dari Tokopedia. Hal ini menegaskan bahwa Tokopedia akan tetap menjadi mesin pendapatan dari GOTO, meskipun e-commerce ini tak lagi terkonsolidasi dalam keuangan GOTO.

Lebih rinci, GOTO dan Tokopedia telah menyepakati persentase fee berjenjang yang dihitung berdasarkan gross merchandise value pasca kombinasi Tokopedia dan TikTok. Sebagai gambaran, GMV Tokopedia dan Tiktok Shop pada kuartal III-2023 mencapai US$2,9 miliar atau sekitar Rp45 triliun. Dengan GMV tersebut, GOTO akan mendapatkan e-commerce service fee senilai US$11,4 juta atau sekitar Rp177 miliar untuk kuartal yang sama.

Bila menggunakan ilustrasi tersebut, GOTO berpeluang meraih e-commerce service fee senilai Rp708 miliar per tahun.

Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra menilai kemitraan antara TikTok dan Tokopedia adalah hal yang positif GOTO. Ada dua hal yang mendasari hal tersebut, yakni kepemilikan saham non dilutif sebesar 24,99% di Tokopedia dan GOTO akan mendapatkan service fee.

"Ini akan mengalir langsung ke EBITDA GOTO, karena biayanya minimal. Sementara itu, TikTok berkomitmen untuk berinvestasi lebih dari US$1,5 miliar untuk mengembangkan Tokopedia, dan mendorongnya menjadi salah satu dari tiga pemain teratas di Indonesia," ujarnya.

Etta juga menyoroti keuntungan bagi GOTO dalam transaksi ini adalah GOTO tetap menjadi mitra utama bagi Tokopedia, sehingga mempercepat pertumbuhan layanan on-demand (ODS) dan financial technology.

-------------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper