Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Asset Management (BNI AM) meraih pertumbuhan AUM 1,9% secara year on year (yoy),pada 2023 di tengah keterpurukan industri. Pertumbuhan positif ini sekaligus menambah kepercayaan APERD kepada BNI AM.
Plt Direktur Utama BNI AM, Donny Susatio Adjie menyatakan optimismenya pada 2024, dengan keberhasilan perusahaan dalam pertumbuhan Asset Under Management (AUM) sebesar 1,9% secara tahunan di tengah penurunan industri sebesar 0,64%.
Pertumbuhan positif BNI AM ini menempatkan perusahaan sebagai manajer investasi terbesar ke-6 di Indonesia. Kenaikan pangsa pasar menjadi 5,8% (reksa dana only) didorong oleh perluasan agen penjual berbasis fintech. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan AUM dari sekuritas dan fintech sebesar 11,55%.
Keberhasilan BNI-AM tidak lepas dari kerja sama yang sinergis dengan BNI Group, dukungan investor, dan peran aktif mitra pemasaran atau Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dalam mempromosikan produk-produk BNI AM kepada nasabah ritel.
“Tingkat kepercayaan APERD kepada BNI-AM terus meningkat tercermin dari bergabungnya 4 APERD baru di daftar rekanan pemasaran BNI-AM sepanjang tahun 2023. Dengan demikian agen penjualan yang bekerjasama dengan BNI-AM saat ini berjumlah total 28 APERD yang terdiri dari 4 bank, 11 sekuritas dan 13 fintech,” kata Donny, dikutip dari siaran persnya pada hari Rabu (21/02/2024).
Penambahan empat mitra APERD baru antara lain Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Sayakaya, dan Buka Investasi Bersama (BIB), diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran BNI AM, terutama dengan semakin banyaknya produk unggulan yang dikeluarkan.
Baca Juga
Donny juga menyatakan bahwa pada tahun 2023, BNI-AM menerbitkan 3 reksa dana indeks dan 1 reksa dana pendapatan tetap yang diperuntukkan kepada nasabah ritel sebagai solusi investasi nasabah yang disesuaikan dengan profil risiko dan strategi investasinya. (Joyceline Munthe)