Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NFC Indonesia (NFCX) Fokus Kembangkan Energi Bersih & Iklan Digital di 2024

PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) menyampaikan akan fokus melakukan pengembangan energi bersih dan iklan digital sebagai strategi menggenjot kinerja pada 2024.
Tampilan Motor Listrik Volta 401. PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) menyampaikan akan fokus melakukan pengembangan energi bersih dan iklan digital sebagai strategi menggenjot kinerja pada 2024./Volta Indonesia.
Tampilan Motor Listrik Volta 401. PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) menyampaikan akan fokus melakukan pengembangan energi bersih dan iklan digital sebagai strategi menggenjot kinerja pada 2024./Volta Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) menyampaikan akan fokus pada strategi pengembangan energi bersih dan iklan digital berbasis awan (cloud digital advertising) untuk menggenjot kinerja pada 2024.

Group Head Corporate Finance NFCX Stanley Tjiandra mengatakan strategi pertumbuhan NFCX pada 2024 bergantung pada dua pilar utama, yakni bisnis energi bersih dan bisnis cloud digital advertising.

Stanley menjelaskan, bisnis energi bersih yang dimaksud NFCX adalah bisnis penjualan sepeda motor listrik Volta. Menurutnya, NFCX akan terus memperluas dealer mereka, memperluas stasiun penggantian baterai secara agresif, dan segmen pasar untuk B2C dan B2B.

"Dengan strategi di atas, kami berharap dapat memberikan pertumbuhan performa EBITDA setidaknya dua kali lipat tahun ini," kata Stanley kepada Bisnis, dikutip Senin (15/1/2024).

Sementara itu, untuk cloud digital advertising, Stanley menuturkan NFCX akan memfokuskan pertumbuhannya pada tiga hal utama. Pertama, meningkatkan use case dengan mengadopsi berbagai teknologi, termasuk AI dan IoT untuk meningkatkan rasio perangkan per toko NFCX.

"Kedua memperdalam penetrasi NFCX ke pasar UMKM dengan memperkenalkan solusi teknologi yang lebih terjangkau dan mudah digunakan," tuturnya.

Adapun fokus ketiga adalah membangun kolaborasi strategis dengan kelompok-kelompok terkemuka yang memiliki eksposur kuat ke UMKM.

Sebelumnya, Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menuturkan saham-saham teknologi yang berkaitan dengan konsumer seperti GOTO dan BUKA mungkin menjadi pilihan di saat bank sentral menurunkan suku bunga.

"Tapi sebenarnya kalau dilihat dari fundamental, masih banyak perusahaan teknologi yang mencatatkan kinerja baik dan bisa menjadi pertimbangan," tutur Reza.

Menurut Reza, saham-saham seperti ATIC, MCAS, MLPT, PTSN, dan MTDL dapat menjadi pertimbangan investor di luar saham e-commerce tahun ini.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper