Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah sebesar 1,14% dan turun ke level 7.200,20 pada perdagangan hari ini, Selasa (9/1/2024). Saham TPIA dan BREN milik Prajogo Pangestu terpantau masuk ke jajaran saham paling boncos atau top losers.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG anjlok 1,14% atau 83,37 poin ke 7.200,20. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.283,57 dan sempat mencapai level tertingginya 7.311,63.
Tercatat, sebanyak 193 saham menguat, 337 saham melemah, dan 241 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap turun menuju level Rp11.392,20 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, terpantau saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) masih menguat 1,80% ke Rp3.960 dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) meningkat 1,53% menuju Rp6.650.
Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 1,35% ke level Rp5.650, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,33% menuju Rp5.700, sementara saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) terapresiasi 0,63% ke Rp19.900.
Sementara itu, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) anjlok sebesar 20 % menuju posisi Rp4.220 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) yang juga menurun sebesar 20% ke level Rp5.400.
Baca Juga
Saham yang menurun lainnya adalah PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang melemah 1,44% menuju level Rp3,430 per lembar, sementara saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) membukukan penurunan sebesar 0,39% ke posisi Rp6.375.
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) yang melesat 19,86% ke level Rp525. Posisi ini disusul saham PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) dengan kenaikan sebesar 16,90% menuju Rp1.245.
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (BBSS) yang merosot 23,64% ke level Rp84. Sementara itu, saham TPIA dan BREN juga terpantau masuk ke jajaran top losers.
CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan data perekonomian berupa cadangan devisa akan memberikan sentimen positif terhadap gerak IHSG. Sebab, stabilitas ekonomi tetap menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi dalam pasar modal Indonesia.
Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$146,4 miliar pada akhir 2023. Posisi tersebut melonjak jika dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2023 yang sebesar US$138,1 miliar.
“Pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, sehingga peluang kenaikan dalam jangka pendek masih terlihat cukup terbatas,” paparnya dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (9/1/2024).
Namun, jika terjadi koreksi wajar, maka momentum masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham yang memiliki fundamental kuat dengan kapitalisasi pasar atau market cap yang besar.