Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Amman Mineral Indonesia Tbk. (AMMN) masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Manajemen MSCI memasukkan saham AMMN ke dalam indeks MSCI Global Standard Index List.
Adapun pada perdagangan kemarin, Selasa (15/11/2023), saham AMMN menguat 1,05% atau 125 poin ke harga Rp7.225. AMMN tercatat memiliki nilai transaksi sebesar Rp504,50 miliar melalui 9.427 kali transaksi. Adapun kapitalisasi pasar AMMN menjadi Rp527,57 triliun.
Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi mengatakan bahwa secara umum, masuknya suatu saham ke MSCI merupakan sebuah indikasi bahwa saham tersebut likuid untuk diperdagangkan.
“MSCI umumnya adalah indeks acuan. Diharapkan setelah AMMN masuk ke MSCI, bisa menambah ketertarikan dari investor asing atau global terhadap AMMN, dan bisa masuk ke Exchange-Traded Fund (ETF) yang memiliki tema besar tersebut.” kata Leonardo kepada Bisnis, Kamis (16/11/2023).
Dihubungi secara terpisah, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menjelaskan, saham AMMN memang sudah memiliki sentimen positif terlepas dari masuknya saham itu ke indeks MSCI. Karena, sahamnya sedang mengalami tren naik atau uptrend sejak penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Selain itu, Arjun juga menjelaskan, dengan kapitalisasi pasar atau market cap yang besar dan sangat likuid secara fundamental, AMMN memiliki potensi masuk indeks utama.
Baca Juga
“Kemungkinan, karena market cap-nya sangat besar sekarang hingga termasuk top 10, dan sangat likuid dengan fundamental (posisi laba rugi) yang cukup kuat, ada potensi saham AMMN bisa masuk LQ45, K100, IDX 30, IDX 80 atau indeks utama yang lain.” ungkap Arjun kepada Bisnis, Kamis (16/11). Adapun, rekomendasi Arjun untuk saham AMMN adalah tahan atau hold.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, masuknya AMMN ke indeks MSCI setidaknya akan menjadi perhatian investor, terutama investor asing untuk melakukan rebalancing portofolionya.
“Manfaat masuknya AMMN ke indeks MSCI adalah menjadi perhatian bagi para investor, terutama investor asing untuk melakukan rebalancing portofolionya, dengan mempertimbangkan AMMN ke portofolio mereka.” kata Nafan kepada Bisnis, Rabu (15/11).
Namun, Nafan menjelaskan bahwa investor asing lebih menyukai emiten yang mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG), sehingga ke depannya AMMN harus menerapkan GCG.
Dengan masuknya ARTO ke indeks MSCI, Nafan melanjutkan, seharusnya otomatis aliran modal masuk asing atau capital inflow juga mengalir. Secara indikator money flow index (MFI), AMMN menunjukkan sinyal positif.
Adapun saat ini, saham AMMN sudah uptrend, bahkan kapitalisasi pasarnya juga naik secara signifikan. Rekomendasi Nafan untuk saham AMMN adalah membeli saham secara bertahap atau add, dengan target harga di level Rp7.700. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.