Bisnis.com, JAKARTA- Indeks Bisnis-27 dibuka menguat seiring dengan penguatan IHSG. Indeks Bisnis-27 dibuka menguat terdorong saham-saham seperti CTRA, JSMR, dan SMGR.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini naik 0,88% ke 573,43. Indeks bergerak di kisaran 568,41 hingga 574,25.
Dari 27 konstituen, terdapat 19 saham yang dibuka di zona hijau, 2 saham stagnan, dan 6 saham lainnya dibuka di zona merah.
PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memimpin penguatan indeks dengan naik 2,76% atau 30 poin ke level Rp1.115. Selanjutnya, saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) naik 2,75% ke level Rp4.480.
Emiten lainnya yang menguat di antaranya SMGR, EXCL, dan INTP, yang naik masing-masing 2,42%, 1,95%, dan 1,87%. Sementara itu, saham-saham yang melemah dialami oleh TOWR, MAPI, ICBP, dan CPIN. Masing-masing saham tersebut turun 2,62%, 1,50%, 0,96%, dan 0,91%.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada Senin (6/11/2023) ke level 6.829. IHSG menguat dengan naik 0,60%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.816-6.839.
Baca Juga
Tercatat, 236 saham menguat, 105 saham melemah, dan 218 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau pada posisi Rp10.644 triliun.
Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya melihat peluang Indeks LQ45 untuk rebound dan mengalahkan gerak IHSG kecil hingga akhir tahun ini.
"Karena yang menjadi top gainers dan ramai ditransaksikan lebih ke saham-saham second dan third liner seperti di anggota IDX SMC Composite," kata Cheril kepada Bisnis, dikutip Minggu (5/11/2023).
Sebagai informasi, hingga penutupan perdagangan Jumat (3/11/2023), Indeks LQ45 tercatat melemah 3,52% sejak awal tahun. Indeks LQ45 bergerak underperform jika dibandingkan IHSG yang hanya melemah 0,90% secara year to date (ytd).
Cheril melanjutkan, emiten-emiten berbasis komoditas batu bara dan nikel memiliki bobot yang besar di Indeks LQ45 sehingga berpotensi membuat Indeks LQ45 cenderung stagnan bahkan melemah.
Adapun menurut Cheril, masih terdapat beberapa saham yang dapat diperhatikan dalam indeks ini. Menurutnya, saham-saham di sektor migas dan konsumer dapat diperhatikan dalam indeks LQ45.
"Saham-saham yang menarik terkait minyak seperti MEDC karena fluktuasi harga minyak akibat perang," ujar Cheril.