Bisnis.com, JAKARTA – Performa saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) paling mentereng dibandingkan dengan 21 emiten lain yang resmi mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) sepanjang kuartal III/2023.
Sebanyak 22 perusahaan diketahui telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III/2023. Jumlah ini naik 37% dibandingkan kuartal tahun sebelumnya yang berjumlah 16 emiten. Adapun total perolehan dana IPO yang dirangkum oleh 22 emiten mencapai Rp15,53 triliun.
AMMN, yang merupakan perusahaan tembaga dan emas Grup Medco, menempati urutan pertama sebagai emiten baru dengan raihan dana IPO jumbo sebesar Rp10,73 triliun. Ketika melantai di bursa, perseroan mematok harga IPO sebesar Rp1.695 per saham.
Sejak resmi melantai pada awal Juli lalu, saham AMMN telah melesat 250% per 29 September 2023. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan emiten pendatang baru lainnya di kuartal III/2023.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan harga perdagangan hari ini, Senin (23/10/2023) pukul 15.05 WIB, saham AMMN mencatatkan peningkatan sebesar 287% dibandingkan dengan harga penawaran dan menuju mahar Rp6.575 per saham.
Analis Buana Capital Dennis Tay mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat investor masih tertarik membeli harga saham AMMN yang sudah tergolong premium. Salah satunya adalah predikat dan reputasi sebagai penambang tembaga dan emas terbesar.
Baca Juga
“Kapitalisasi pasar AMMN telah naik dan menempatkan mereka sebagai emiten terbesar keenam di bursa hanya dalam tiga bulan. Mereka mengoperasikan salah satu tambang terbesar dan berkontribusi terhadap 1% produksi tembaga global,” tulis Dennis baru-baru ini.
Selain itu, proyek-proyek hilirisasi yang dicanangkan AMMN juga dipandang sebagai magnet yang tidak kalah penting. Pada saat bersamaan, perseroan juga terus melipatgandakan fasilitas pemrosesan ore dengan instalasi pembangkit baru.
Di peringkat berikutnya, terdapat PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) dan PT Sinergi Inti Andalan Tbk. (INET). Hingga 29 September 2023, harga saham keduanya naik 136% dibandingkan harga saat IPO. CYBR diketahui mematok harga penawaran Rp100 dan INET sebesar Rp101.
CYBR secara resmi tercatat dan diperdagangkan pada papan pengembang BEI pada 8 Agustus lalu. Melalui penawaran umum perdana saham yang digelar pada 18 Juli 2023, perseroan tercatat menghimpun dana sebesar Rp100,83 miliar.
Adapun INET memperoleh dana segar sebesar Rp151,50 miliar saat penawaran perdana. Emiten ke-50 yang resmi tercatat di BEI sepanjang tahun ini melepas 1,50 miliar saham ke publik atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Daftar performa 10 saham emiten baru 2023 hingga kuartal III/2023:
Perusahaan | Saham | Gain/Loss | Tanggal IPO |
Amman Mineral Internasional | AMMN | +250% | 07-Jul-23 |
ITSEC Asia | CYBR | +136% | 08-Aug-23 |
Sinergi Inti Andalan Prima | INET | +136% | 24-Jul-23 |
Humpuss Maritim Internasional | HUMI | +81% | 09-Aug-23 |
Mandiri Herindo Adiperkasa | MAHA | +69% | 25-Jul-23 |
Mutuagung Lestari | MUTU | +56% | 09-Aug-23 |
Nusantara Sejahtera Raya | CNMA | +11% | 02-Aug-23 |
Platinum Wahab Nusantara | TGUK | +10% | 10-Jul-23 |
Lupromax Pelumas Indonesia | LMAX | +7% | 09-Aug-23 |
Charlie Hospital Semarang | RSCH | +4% | 28-Aug-23 |
Sumber: data per penutupan 29 September 2023
________________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.