Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG 7.257 pada Akhir 2023 Tergantung Kebijakan The Fed

Pergerakan IHSG hingga akhir 2023 masih akan dipengaruhi oleh sentimen mancanegara, terutama kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke kisaran 7.257 pada penghujung tahun 2023.

Senior Research Analyst Binaaartha Sekuritas Revita Dhiah Anggrainy memprediksi bahwa pergerakan IHSG hingga akhir 2023 masih akan dipengaruhi oleh sentimen mancanegara, terutama kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang mengisyaratkan sikap hawkish ke depannya. 

The Fed diprediksi akan kembali mengerek naik suku bunga acuannya hingga 25 basis poin (bps) pada November mendatang. 

Revita mengatakan, keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya akan memicu adanya kenaikan pada tingkat yield obligasi AS. Kondisi ini diperkirakan akan membenani pergerakan pasar saham global maupun domestik karena investor akan cenderung memilih instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil optimal. 

"Biasanya kenaikan yield bond berbanding terbalik dengan instrumen berbasis saham. Ketika suku bunga naik, harga sahamnya turun dan sebaliknya karena investor cenderung memburu imbal hasil optimal pada saat suku bunga turun," jelas dia kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023). 

Berkaca pada kondisi tersebut, Binaartha Sekuritas memprediksi sektor-sektor yang berpeluang menguat pada kuartal IV/2023. Itu adalah saham berbasis infrastruktur, saham konsumer, hingga saham pertambagangan. 

Sementara itu, berdasarkan data RTI Business, IHSG ditutup menguat di level 6.939,615 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (17/10/2023). Indeks komposit terpantau naik 0,63% atau 43.323 dari posisi sebelumnya. 

Seiring dengan ditutup menguatnya IHSG, sebanyak 284 saham berhasil mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau. Sementara 236 saham terpantau melemah dan 241 saham lainnya parkir di tempat atau stagnan. 

Penguatan IHSG hari ini tertopang oleh PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU) yang sahamnya melesat 34,69& atau 34 poin ke level Rp132 per lembar saham. Diikuti oleh PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY) yang melesat 28,87% atau 28 poin ke posisi Rp125. 

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang konsisten berada dalam jajaran saham top gainers sejak pekan lalu juga terpantau parkir di zona hijau. Harga saham melesat 24,73% atau 680 poin menuju level Rp3.430 per lembar saham. 

Emiten lain milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) juga terpantau masuk ke dalam deretan saham top gainers hari ini. Saham CUAN naik 13,28% atau 320 poin ke Rp2.730. 

Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar yang berhasil mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau adalah PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang menguat 5,44% ke posisi Rp26.650 per saham, lalu PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 4,93%, serta PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang menguat 3,69%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper