Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas turun pada akhir perdagangan Kamis (12/10/2023) waktu setempat karena dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS (treasury) menguat setelah inflasi naik lebih dari ekspektasi.
Data terbaru indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan September 2023 meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve berpotensi mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk beberapa waktu.
Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$1.868,79 per troy ounce pada akhir perdagangan Kamis, setelah mencapai level tertinggi sejak 27 September pada awal sesi perdagangan. Adapun harga emas berjangka AS ditutup melemah 0,2% pada US$1.883 per troy ounce.
Mengutip Reuters, Jumat (13/10/2023), indeks harga konsumen AS meningkat 0,4% bulan lalu setelah kenaikan 0,3% pada bulan Agustus, kata Departemen Tenaga Kerja. Namun, harga konsumen secara tahunan telah turun dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.
“CPI yang hangat mungkin cukup untuk memperlambat reli emas menuju konsolidasi namun tidak akan memicu aksi jual yang serius, terutama mengingat tingginya ketegangan geopolitik,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Para pedagang sekarang melihat kemungkinan sebesar 38% dari kenaikan suku bunga pada bulan Desember oleh The Fed, menurut alat CME Fedwatch, dibandingkan dengan sekitar 28% kemungkinan yang terlihat sebelum laporan tersebut.
Baca Juga
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dan indeks dolar naik setelah data CPI dirilis.
Meningkatnya konflik antara Israel dan kelompok Islam militan Palestina Hamas, yang menawarkan dukungan terhadap emas sebagai aset safe-haven, telah membuat para investor gelisah.
Emas digunakan sebagai investasi yang aman pada saat terjadi ketidakpastian politik dan keuangan, namun suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Masih ada tanda-tanda perlambatan ekonomi AS, hal ini akan menguntungkan emas. Saya mengantisipasi harga dapat diperdagangkan pada kisaran US$1.860-US$1.920 dalam waktu dekat,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Di tempat lain, harga perak spot turun 1,2% menjadi US$21,79 per ounce, platinum turun 2,2% menjadi US$865,87, sementara paladium turun 2,9% menjadi US$1.132,75.