Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melaporkan produksi komoditas yang bergerak beragam sepanjang semester I/2023. Sementara produksi bijih nikel melejit, komoditas emas justru turun tipis.
Berdasarkan keterbukaan informasi, ANTM melaporkan total volume produksi emas sebesar 594 kg atau 19.098 troy ounce sepanjang semester I/2023. Produksi tersebut turun 13,29 persen dibandingkan dengan periode semester I/2022 yang tercatat sebesar 673 kg atay 21.638 troy ounce.
Sementara itu, volume penjualan emas justru meningkat tipis menjadi sebeanyak 13.508 kg atau 434.292 troy ounce dibandingkan dengan capaian penjualan pada semester I/2022 yang tercatat sebesar 13.469 kg atau 433.038 troy ounce.
Kemudian, produksi komoditas bijih nikel yang paling besar meningkat yaitu sebesar 55 persen menjadi 6,81 juta Wmt dari sebelumnya tercatat sebesar 4,39 juta Wmt. Sementara untuk penjualan bijih nikel konsolidasian ANTM tercatat sebesar 6,26 juta wmt, meningkat 106 persen jika dibandingkan capaian penjualan unaudited bijih nikel pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3,03 juta wmt.
Sementara untuk feronikel memiliki volume produksi sebesar 10.537 ton. Capaian itu turun tipis bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 11.982 ton. Di sisi lain, volume penjualan feronikel tercatat sebesar 10.606 Tni atau naik 10 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang tercatat sebesar 9.622 Tni.
Selanjutnya volume produksi perak ANTM tercatat sebesar 4.011 ton atau setara 128.957 troy ounce sepanjang semester I/2023. Raihan tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3.781 ton atau sebesar 121.562 troy ounce. Sementara untuk volume penjualannya turun signifikan dari 6.035 kg sepanjang semester I/2022 menjadi 4.497 kg sepanjang semester I/2023.
Baca Juga
Sementara untuk produksi bauksit ANTM mencatatkan sebesar 850.856 wmt. Naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 880.618 wmt. Namun volume penjualan justru turun dari 661.266 wmt menjadi 454.993 wmt.
Produksi komoditas alumina ANTM juga tercatat sebesar 77.596 ton, naik dibandingkan dengan semester I/2022 yang tercatat sebesar 73.893 ton. Sementara untuk penjualan, ANTM mencatatkan alumina dijual sebanyak 72.107 ton turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 74.143.
Sementara itu untuk kegiatan eksplorasi ANTM menghabiskan biaya Rp82,87 miliar sepanjang semester I/2023. Saat ini Antam sedang melakukan pencarian sumber emas tambahan baik di lokasi IUP aktif maupun di daerah prospek baru.
Sementara untuk laporan keuangan semester I/2023, ANTM menyebut akan dilakukan penelaahan terbatas (limited review) oleh auditor eksternal. Selanjutnya, ANTM akan menyampaikan laporan keuangan interim tersebut sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.