Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADHI dan PTPP Raih Kontrak Baru Rp8,7 Triliun di Filipina, Bentuk JV

Dengan membentuk joint venture, ADHI dan PTPP memperoleh kontrak kerja total sebesar Rp8,4 triliun di Filipina.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten BUMN Karya, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mendapatkan kontrak baru dengan nilai total sebesar Rp8,4 triliun triliun untuk menggarap proyek perkeretaapian di Filipina. 

ADHI dan PTPP resmi menandatangani dua kontrak kerja proyek prasarana perkeretaapian di Filipina, yakni Malolos to Clark Railway Project (Blumentritt Extension) CP S- 01 dan South Commuter Railway Project CP S-03C. 

Dengan membentuk joint venture, ADHI dan PTPP memperoleh kontrak kerja total sebesar Rp8,4 triliun dengan porsi sebanyak 51 persen untuk ADHI dan 49 persen bagi PTPP.

Perinciannya, nilai kontrak kerja porsi ADHI mencapai Rp3,7 triliun. Sebanyak Rp1,47 triliun untuk menggarap CP S-01, sementara Rp2,29 triliun untuk proyek CP S-03C.

“ADHI bersama PTPP akan memberikan kinerja terbaik melalui kompetensi yang dimiliki, guna memberikan hasil yang sesuai dengan rencana yang ditetapkan,” ujar Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (14/7/2027). 

Sebelumnya, Kementerian Transportasi Filipina telah menetapkan kemenangan atas dua contract package (CP) kepada ADHI dan PTPP, yakni CP S-01 dan CP S-03. 

CP S-01 memiliki lingkup berupa perpanjangan jalur utara North-South Commuter Railway (NSCR) untuk ruas Malolos-Clark sepanjang 1,2 kilometer dengan satu stasiun, sedangkan CP S-03 sepanjang 5,8 km jalur kereta dengan pembangunan dua stasiun di dalamnya. 

Jenis pekerjaan berupa pekerjaan sipil dan engineering atas jalur mainline dan longspan dengan struktur jembatan atau jalur kereta melayang, serta prasarana stasiun. Sumber pendanaan atas pekerjaan tersebut dilakukan oleh Asian Development Bank.

Entus mengatakan bahwa sebagai salah satu BUMN Karya, ADHI akan terus mengembangkan kompetensi yang dimiliki perseroan dan memberikan realisasi kompetensi terbaik untuk menggarap proyek perkeretaapian di Filipina. 

“Mengingat di Filipina, ADHI tak hanya membawa nama perusahaan, tetapi juga membawa nama bangsa Indonesia di kancah konstruksi internasional,” pungkasnya. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, ADHI sampai dengan Juni 2023 meraup kontrak baru senilai Rp14 triliun. Kontrak yang diperoleh emiten BUMN Karya ini melonjak 20 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp11, triliun.

Sementara itu, PTPP melaporkan perolehan kontrak baru hingga Juni 2023 sebesar Rp11,62 triliun, atau naik 6,31 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp10,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper