Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amman Mineral (AMMN) Punya Banyak Pekerjaan Rumah Usai IPO

Emiten baru tambang tembaga emas Amman Mineral (AMMN) memiliki sederet rencana ekspansi jangka panjang.
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023)/Bisnis-Artha Adventy.
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023)/Bisnis-Artha Adventy.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anyar PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) disebut masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan setelah resmi mencatatkan saham perdana (listing) hari ini, Jumat (7/7/2023). 

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro berharap pergerakan saham AMMN bisa melaju naik seiring dengan aksi korporasinya tersebut. 

“Harapannya bullish, tetapi kan faktanya PE-nya masih di 8, PR-nya masih banyak,” ungkap Hilmi kepada wartawan, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat, (7/7/2023).

Emiten migas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merupakan salah satu yang menjadi pemegang saham dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). 

Berdasarkan prospektus, komposisi pemegang saham AMMN setelah IPO, yakni Sumber Gemilang Persada 32,44 persen, Medco Energi Internasional 21,09 persen, AP Investment 15,58 persen, Alpha Investasi Mandiri 7,17 persen, Pesona Sukses Cemerlang 6,58 persen, Sumber Mineral Citra Nusantara 4,67 persen, Medco Services Indonesia 3,67 persen, dan masyarakat 8,80 persen.

Ketika ditanya tentang kemungkinan Medco menggaet perusahaan lain untuk dibawa IPO, Hilmi mengatakan pihaknya belum memiliki rencana ke depan.

“Sekarang sih tidak ada, satu-satu lah. sekarang IPO dulu, Alhamdulillah sudah sukses, tadi [saham] sudah naik kan, frekuensi dan ROE tinggi, bagus,” imbuhnya.

Vice President of Coporate Communication AMMN Kartika Octaviana mengatakan melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kini tengah melakukan penambangan Fase 7 dan pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

“AMMN juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan pada tahun 2031 hingga 2046," kata Kartika. 

Di samping itu, AMMN juga sedang menggenjot pembangunan smelter yang juga memiliki supporting fasilitiesnya yaitu power plan dan juga ada pengembangan pabrik konsentrator yang akan mengelola hasil tambang menjadi produk konsentrat. 

“Progres smelter sesuai dengan rencana 51,63 persen di Januari 2023. Progresnya cepat sih cukup sesuai dengan yang kita harapkan begitu, semoga sesuai dengan target pemerintah di Mei 2024,” imbuh Kartika. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper