Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa tambang, PT RMK Energy Tbk (RMKE) berencana membagikan dividen perdana sejak melaksanakan IPO pada 2021, dengan rasio pembayaran dividen (DPR) 8 persen dari laba bersih 2022.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RMKE, pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp30,6 miliar atau setara dengan 8 persen laba bersih tahun buku 2022.
"Walaupun RMKE sedang fokus ekspansi untuk membangun hauling road dan fasilitas pendukung lainnya, perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya," kata Direktur Utama RMKE Tony Saputra dalam keterangan pers, Selasa (20/6/2023).
Pada 2022, RMKE mencatatkan lonjakan laba bersih menjadi Rp404,1 miliar, atau melesat 103,9 persen dibandingkan dengan pada 2021 sebesar Rp198,1 miliar.
Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik menjadi Rp388,9 miliar dari capaian pada 2021 sebesar Rp199,28 miliar.
Perolehan laba bersih tersebut didapat dari pendapatan RMKE yang meningkat 46 persen menjadi Rp2,73 triliun pada 2022, dari pada 2021 sebesar Rp1,86 triliun.
Baca Juga
Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra menambahkan untuk memastikan ekspansi berjalan dengan baik, perseroan masih mengalokasikan sebagian besar laba bersih usaha untuk dana cadangan dan laba ditahan.
Berdasarkan hasil RUPST RMKE, dari total laba bersih tahun 2022, sebesar Rp82,5 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan Rp275,8 miliar dialokasikan untuk laba ditahan.
"Alokasi dana tersebut masih dapat mendanai belanja modal perseroan pada 2023 yang ditargetkan sebesar Rp350 miliar. Selain dari pendanaan internal, RMKE masih terbuka untuk peluang pendanaan dari eksternal ke depannya," kata Vincent.