Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa tambang PT RMK Energy Tbk. (RMKE) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp761,86 miliar atau meningkat secara signifikan sebesar 84,2 persen yoy dan berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp125,50 miliar atau meningkat sebesar 229,30 persen pada kuartal pertama tahun 2023.
Direktur Operasional RMKE William Saputra mengatakan kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume penjualan batu bara di tengah normalisasi harga saat ini.
"Rata-rata harga penjualan batu bara pada kuartal pertama tahun ini terkoreksi sebesar 20,8 persen yoy, namun perseroan masih optimis kinerja tahun ini akan tumbuh dengan sangat baik karena volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat untuk mendukung pemulihan ekonomi," ungkapnya Kamis (4/5/2023).
Dari segmen penjualan batu bara, RMKE mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp545,7 miliar atau meningkat sebesar 76,1 persen yoy. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 146,2 persen yoy menjadi 792.000 metrik ton batu bara.
Pertumbuhan volume penjualan batu bara ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 303.600 MT batu bara, meningkat sebesar 110,3 persen yoy sejak beroperasi pada Februari tahun lalu.
"Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 71,6 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp92,6 miliar atau meningkat sebesar 248,8 persen yoy dan berkontribusi sebesar 50 persen total laba kotor Perseroan. Adapun margin laba kotor dari segmen batubara ini adalah sebesar 17,0 persen," jelasnya.
Dari segmen jasa batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp216,2 miliar atau meningkat sebesar 108,5 persen yoy. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 28,5 persen dan 55,6 persen yoy.
Pendapatan, segmen ini memberikan kontribusi sebesar 28,4 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp92,7 miliar atau meningkat sebesar 125,4 persen yoy dan berkontribusi sebesar 50 persen total laba kotor Perseroan. Adapun margin laba kotor dari segmen batu bara ini adalah sebesar 42,9 persen.
Selain peningkatan pendapatan, beban pokok Perseroan juga meningkat 66,68 persen dari Rp345,84 miliar pada kuartal pertama 2022 menjadi Rp576,48 miliar pada kuartal pertama 2023.
Adapun, total aset meningkat dari Rp1,67 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp1,89 triliun pada kuartal I/2023. Liabilitas Perseroan juga meningkat dari Rp470,17 miliar pada akhir 2022 menjadi Rp556,16 miliar sampai dengan 31 Maret 2023. Sementara itu, total ekuitas naik dari Rp1,20 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp1,33 triliun pada kuartal I/2023.
"Kinerja operasional Perseroan pada kuartal tahun ini masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang mendukung. Namun Perseroan berupaya menebalkan marjin dengan mengimplementasikan strategi operasional yang dapat menekan biaya operasional, sehingga normalisasi harga batu bara masih dapat diakomodir oleh peningkatan volume dan optimalisasi biaya," ungkap William.
Laba RMK Energy (RMKE) Kuartal I/2023 Melesat ke Rp125,5 Miliar
Emiten jasa tambang PT RMK Energy Tbk. (RMKE) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp761,86 miliar atau meningkat secara signifikan sebesar 84,2 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 menit yang lalu
Strategi Emiten Bank BBNI, BMRI & BNLI Hadapi Tantangan Likuiditas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Menakar Ketahanan Sektor Konsumer Saat Rupiah Melemah
3 jam yang lalu