Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita (WSKT) Prediksi Rugi Bakal Bengkak Jadi Rp1,79 Triliun pada 2023

Meski rugi berpotensi naik, Waskita (WSKT) juga menargetkan pendapatan sebesar Rp20,54 triliun pada 2023 atau naik 34,27 persen secara tahunan.
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memperkirakan rugi bersih akan meningkat 7,44 persen menjadi Rp1,79 triliun pada 2023.

Dikutip melalui laporan tahunan 2022, manajemen Waskita mengestimasikan rugi bersih mencapai Rp1,79 triliun pada 2023. Rugi tersebut meningkat 7,44 persen dari rugi tahun berjalan sebesar Rp1,67 triliun sepanjang 2022.

“Sejumlah komponen yang mempengaruhi hal tersebut di antaranya beban keuangan yang sejumlah Rp3,32 triliun,” tulis manajemen dalam Laporan Tahunan 2022 dikutip Sabtu (3/6/2023).

Jika menilik laporan keuangan per 31 Desember 2022, Waskita mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp1,89 triliun pada 2022. Rugi ini membengkak 73,3 persen dari Rp1,09 triliun dibanding periode yang sama sebelumnya.

Di sisi lain, Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp20,54 triliun atau naik 34,27 persen dibandingkan capaian Rp15,3 triliun pada 2022. Adapun keseluruhan pendapatan Rp20,54 triliun merupakan pendapatan internal.

Secara rinci, segmen konstruksi diperkirakan berkontribusi hingga Rp14,11 triliun, beton precast Rp2,3 triliun, toll road Rp7,52 triliun, realti Rp1,07 triliun, dan infrastruktur lainnya sebesar Rp1,1 triliun.

Waskita juga telah menyiapkan beberapa strategi pemulihan kinerja keuangan dalam kerangka kerja transformasi bisnis. Di antaranya adalah Waskita berupaya unggul sebagai kontraktor EPC pada infrastruktur air dengan memanfaatkan aset dan keterampilan untuk menangkap pangsa pasar.

Waskita akan membangun kemampuan untuk menangkap pangsa domestik agar unggul dalam pembangunan bandara dengan membangun fungsi khusus bandara dan meningkatkan keahlian SDM.

Waskita juga fokus pada kereta api konvensional dan LRT, serta menyasar peluang pada proyek high-speed railway (HSR) atau Kereta Cepat, dan MRT.

Selanjutnya, Waskita akan membangun jejak pada bidang logam dan pertambangtan dengan menargetkan proyek pabrik pengolahan hilir. Hal ini didukung oleh beberapa elemen peningkatan kapabilitas seperti kemitraan, serta konsorsium dengan pemain dan pemilik lisensi processing.

Waskita juga tengah mempersiapkan ekspansi secara terarah dan selektif ke beberapa negara Asia Tenggara atau ASEAN lainnya. Hal ini dimungkikan melalui kemitraan dengan para pemain lokal lainnya.

Sebagai informasi, Waskita mencatatkan pendapatan Rp15,30 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut meningkat 25,18 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,22 triliun.

Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan Waskita juga ikut melambung 34,16 persen dari Rp10,32 triliun menjadi Rp13,85 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper