Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp14.710,5 pada perdagangan hari ini, Senin (8/5/2023). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,22 persen ke Rp14.710,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,09 persen ke 101,12.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang turun 0,16 persen, dolar Singapura naik 0,09 persen, dolar Taiwan turun 0,09 persen, won Korea Selatan turun 0,19 persen, dan peso Filipina naik 0,07 persen.
Kemudian rupee India naik 0,01 persen, yuan China melemah 0,10 persen, ringgit Malaysia naik 0,04 persen, dan baht Thailand naik 0,05 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar memulai minggu ini di bawah tekanan pada hari Senin (8/5/2023). Para trader memperkirakan dolar telah mencapai puncaknya bersamaan dengan suku bunga AS, sehingga trader menjual dolar dan beralih ke mata uang lainnya yang diperkirakan akan mengalami kenaikan.
Namun, para pedagangan juga waspada terhadap data inflasi dan pinjaman yang dapat mempengaruhi nilai uang.
Baca Juga
Selain itu, pasar juga fokus menjelang kenaikan suku bunga Bank of England yang dijadwalkan pada Kamis pekan ini. Pelaku pasar memperkirakan kenaikan tersebut tidak akan menjadi yang terakhir.
Ibrahim menyebut, pekan lalu, Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi The Fed terdengar lebih berhati-hati daripada sebelumnya dalam memberikan panduan mengenai kenaikan suku bunga di masa depan.
Sementara dari dalam negeri, sentimen datang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2023 yang masih di kisaran 5 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 termasuk yang tertinggi di dunia.
"Hal ini membuat pelaku pasar optimistis, pertumbuhan ekonomi kuartal berikutnya akan terus menguat," ucap Ibrahim, Senin (8/5/2023).
Bahkan, pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 adalah yang tertinggi kedua di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 mengalahkan China yang selama ini jadi pemimpin pertumbuhan ekonomi global.
Namun, hari ini Bank Indonesia melaporkan bahwa cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada akhir April 2023 sebesar US$144,2 miliar. Capaian tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir maret 2023 yang mencapai sebesar US$145,2 miliar.
Penurunan dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan kebutuhan likuiditas valuta asing (valas) yang sejalan dengan antisipasi dalam rangka hari besar keagamaan nasional yaitu Ramadhan dan Idul Fitri.
Adapun untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif tetapi, ditutup melemah di rentang Rp14.690-Rp14.750.