Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Targetkan Pendapatan Capai Rp4,75 Triliun di 2023

Bukalapak.com (BUKA) menargetkan untuk meraih pendapatan Rp4,25 triliun hingga Rp4,75 triliun pada 2023.
PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menargetkan meraih pendapatan Rp4,25 triliun hingga Rp4,75 triliun sepanjang 2023. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menargetkan meraih pendapatan Rp4,25 triliun hingga Rp4,75 triliun sepanjang 2023. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menargetkan meraih pendapatan Rp4,25 triliun hingga Rp4,75 triliun sepanjang 2023.

Presiden Bukalapak Teddy Nuryanto Oetomo mengatakan hingga kuartal I/2023 BUKA telah memukukan pendapatan sekitar Rp1 triliun. Dengan hasil ini, target pendapatan tersebut telah tercapai 22 persen hingga kuartal I/2023.

"Panduan kami di 2023 pendapatan antara Rp4,25 triliun sampai dengan Rp4,75 triliun. Kami mengharapkan tahun ini tidak flat, tetapi naik terus," ucap Teddy di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Dengan target tersebut, BUKA mengharapkan pertumbuhan pendapatan naik 17 persen hingga 31 persen tahun ini. Bahkan, lanjutnya, BUKA juga menargetkan untuk EBITDA yang disesuaikan dan laba operasional menjadi positif di akhir tahun 2023.

Dia menyebut EBITDA yang disesuaikan BUKA di kuartal I/2023 mencapai minus Rp209 miliar. Dengan capaian tersebut, BUKA menargetkan EBITDA yang disesuaikan di kuartal II/2023 menjadi minus Rp150 miliar sampai Rp175 miliar.

Kemudian di kuartal III/2023 mencapai minus Rp125 miliar hingga minus Rp100 miliar. Dengan demikian BUKA berharap di kuartal IV/2023 adjusted EBITDA dapat menjadi positif.

Sebagaimana diketahui, pendapatan BUKA tercatat naik 27,68 persen menjadi Rp1 triliun pada 3 bulan pertama 2023, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp787,91 miliar.

Pendapatan tersebut didapatkan dari segmen mitra online maupun offline sebesar Rp515,18 miliar, BukaPengadaan yang berkontribusi Rp7,9 miliar, dan segmen marketplace Rp517,02 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi Rp34,07 miliar.

Adapun mencatatkan kerugian Rp1 triliun pada kuartal I/2023. Kerugian tersebut berbalik dari laba Rp14,55 triliun pada periode sama di tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian Bukalapak disebabkan oleh nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi di segmen marketplace yang berbalik rugi menjadi Rp783,73 miliar dari tahun sebelumnya yang mencetak laba Rp15,49 triliun.

Dalam keterangan resminya, Bukalapak menjelaskan bahwa kinerja yang berbalik rugi itu disebabkan karena pada kuartal I/2022 perseroan mendapatkan laba yang substansial dari nilai investasi di PT Allo Bank Tbk. (BBHI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper