Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) berencana mengangkat Sofyan Djalil sebagai komisaris perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Jumat (28/4/2023).
Manajemen AKRA menjelaskan salah satu mata acara RUPST hari ini ialah perubahan susunan pengurus perseroan. Sebelumnya AKRA telah menerima Surat Pengunduran Diri tertanggal 17 Maret 2023 yang diajukan oleh I Nyoman Mastra selaku Komisaris Perseroan.
Komite Nominasi dan Remunerasi telah menerima usul tertulis dari pemegang saham utama Perseroan, yaitu PT Arthakencana Rayatama, dengan suratnya tertanggal 20 Maret 2023. Dalam surat tersebut diusulkan nama calon Komisaris AKRA yaitu Sofyan A. Djalil untuk menggantikan Bapak I Nyoman Mastra.
Sofyan A. Djalil menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia selama 13 tahun di bawah kepemimpinan dua Presiden. Di bawah Presiden Jokowi menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (2016 - Juni 2022). Sebelumnya, menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2015-2016) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2014-2015).
Pada masa jabatan pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sofyan menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2004-2007) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (2007-2009).
Di dunia korporasi, Sofyan A. Djalil juga memiliki pengalaman yang luas. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama, Komisaris, dan Penasihat di berbagai perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan nasional dan Perusahaan Multinasional.
Baca Juga
Dia pernah menjabat sebagai Vice President Research and Development Bursa Efek Jakarta (1998), Konsultan Community Relation Chevron Indonesia (2000), dan Konsultan Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi penasehat beberapa perusahaan ternama di Indonesia (2000-2004).
Saat ini Sofyan menjabat Komisaris Utama beberapa perusahaan, antara lain PT Indika Nature, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Pintar Group/Pasifik Satelit Nusantara, PT Bumi Bandara Indah dan Dewan Pengarah Indonesian Palm Oil Strategic Studies (IPOSS).
"Dengan pengalaman yang luas di sektor publik dan swasta, serta pengalaman sebagai pembuat kebijakan, Sofyan A. Djalil memiliki profil yang sesuai untuk bergabung ke dalam Dewan Komisaris AKR pada sisa periode jabatan hingga April 2025 dan akan memperkuat susunan Dewan," jelas manajemen AKRA dalam keterangan tertulis.
Agenda lainnya dalam RUPST ialah penetapan laba bersih, yang salah satunya untuk dividen. AKR Corporindo menutup tahun buku 2022 dengan kinerja yang ciamik.
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih AKRA melejit 116,2 persen year-on-year (YoY) dari Rp1,11 triliun pada 2021 menjadi Rp2,4 triliun pada tahun lalu.
Capaian itu lebih tinggi dari rekor laba bersih tertinggi yang dikantongi AKRA pada periode prapandemi Covid-19 yakni sebesar Rp2,3 triliun pada 2011.
Tingginya pertumbuhan laba bersih AKRA didorong oleh pendapatan yang naik signifikan. Sepanjang Januari—Desember 2022, total pendapatan AKRA melejit menjadi Rp47,54 triliun. Pendapatan itu mencerminkan pertumbuhan 84,93 persen secara tahunan dari Rp25,7 triliun pada 2021.