Bisnis.com, JAKARTA – Sedikitnya lima emiten di pasar modal, seperti AKRA, SMDR, hingga MARK, menjadwalkan cum dividen pada pekan ini, periode 5 Agustus–8 Agustus 2025. Total dividen yang bakal dibagikan mencapai triliunan rupiah.
Perlu diketahui, cum date atau tanggal cumulative dividend merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Untuk bisa mendapat dividen, investor perlu membeli saham tersebut sebelum atau pada tanggal cum dividen.
Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen merupakan hari pertama saat pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Tanggal ini dijadwalkan satu hari kerja setelah cum dividen.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada Selasa (5/8/2025), terdapat satu emiten yang memasuki periode cum date dividen, yakni PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).
Untuk diketahui, AKRA memutuskan untuk membagikan dividen interim kepada investor sebesar Rp990 miliar atau setara Rp50 per saham. Besaran dividen tersebut setara 84% dari laba bersih semester I/2025 senilai Rp1,18 triliun.
Adapun, dividen interim AKRA dijadwalkan akan dibayarkan kepada para investor pada 18 Agustus 2025 atau dua pekan mendatang.
Baca Juga
Selanjutnya, pada Rabu (6/8/2025), tercatat satu emiten lain yang menjadwalkan cum date dividen, yakni PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM).
Emiten komponen otomotif tersebut mengumumkan akan membagikan dividen interim kepada para investor senilai Rp201,55 miliar atau setara Rp35 per saham. Alokasi dividen tersebut setara dengan 37,98% dari laba bersih semester I/2025 yang tercatat sebesar Rp530,76 miliar.
Dividen tersebut dijadwalkan akan dibayarkan pada 26 Agustus mendatang.
Kemudian, pada Kamis (7/8/2025), terdapat dua emiten yang akan menjadwalkan cum dividen, yakni PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) dan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR).
Bank Amar memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp95,47 miliar atau Rp5,30 per lembar saham untuk tahun buku 2024. Hal ini diputuskan oleh pemegang saham AMAR dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Selasa (17/6/2025).
Jumlah itu ditentukan berdasarkan laba bersih Amar Bank tahun buku 2024 yang senilai Rp214,99 miliar, meningkat 20,8% secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Di sisi lain, SMDR juga mengumumkan akan menebar dividen interim sebesar Rp40,93 miliar kepada pemegang sahamnya atas kinerja laba semester I/2025.
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia mengatakan secara historis, dalam tiga tahun terakhir SMDR konsisten membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya.
"Per hari ini [Rabu, 30 Juli 2025], kami adakan rapat, Dewan Direksi usulkan ke Dewan Komisaris dan telah dapatkan persetujuan bahwa untuk tahun buku 2025, kami bagikan dividen interim lagi, sebesar Rp2,5 per lembar saham atau Rp40,93 miliar atas kinerja semester I/2025," kata Bani dalam konferensi pers, Rabu (30/7/2025).
Bani menambahkan, tebaran dividen interim tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun buku 2024, SMDR menebar dividen interim atas kinerja semester I/2024 sebesar Rp2 per lembar atau Rp32,8 miliar.
Menutup pekan ini, tepatnya pada Jumat (8/8/2025), PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) juga tercatat memasuki periode cum date dividen.
Sebelumnya, manajemen Mark Dynamics Indonesia telah memutuskan untuk membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai Rp76 miliar atau setara Rp20 per saham.
"Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tanggal 29 Juli 2025 dan Surat Persetujuan Komisaris tanggal 28 Juli 2025, maka Perseroan memutuskan dan menyetujui pembagian Dividen Tunai Interim untuk Tahun Buku 2025 sebesar Rp76 miliar atau setara Rp20 per saham," kata manajemen MARK dalam keterbukaan informasi.
Adapun, dividen MARK dijadwalkan akan dibayarkan kepada para investor pada 29 Agustus 2025.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.