Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) berencana membagikan dividen sebesar Rp987 miliar tahun ini.
Manajemen AKRA berencana mengusulkan pembagian dividen tunai sebesar Rp50 per saham atau sekitar Rp987 miliar. Jumlah itu belum termasuk dengan pembayaran dividen interim yang telah terlaksana pada tahun lalu.
Untuk kinerja tahun 2022 Direksi akan merekomendasikan pembayaran dividen yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dividen Final akan disetujui oleh RUPS, dan akan dibayarkan setelah dikurangi dividen interim untuk tahun 2022 sebesar Rp25 per saham setara dengan sekitar Rp493 miliar yang telah dibayarkan pada 16 Agustus 2022.
Sebagai informasi AKRA memiliki kebijakan pembagian dividen minimal 30 persen dengan ketentuan laba bersih lebih dari Rp50 miliar. Selama 4 tahun terakhir perusahaan telah membayar pembayaran dividen di kisaran 50 persen dengan mempertimbangkan pertumbuhan laba, kondisi keuangan dan arus kas yang kuat.
PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) melaporkan kinerja positif sepanjang 2022 dengan capaian laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk naik 116 persen menjadi Rp2,40 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan AKRA, capaian laba bersih tersebut tumbuh pesat dibandingkan dengan laba bersih pada akhir 2021 senilai Rp1,11 triliun.
Baca Juga
Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan, kinerja yang kuat sepanjang 2022 didukung oleh seluruh segmen usaha.
Adapun, laba bersih juga disumbang dari pendapatan konsolidasi selama 2022 adalah Rp47,54 triliun atau tumbuh 85 persen dari Rp25,70 triliun pada 2021. Segmen yang menjadi kontributor pendapatan terbesar dari segmen kawasan industri sejalan dengan monetisasi dari investasi jangka panjangnya di JIIPE.
Pendapatan perdagangan dan distribusi tumbuh sebesar 89 persen year-on-year (yoy) didorong oleh segmen minyak dan kimia dengan pertumbuhan volume dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi. Kemudian, logistik dan manufaktur juga menunjukkan pertumbuhan dua digit.
Kontribusi signifikan juga tercatat dalam bisnis Kawasan Industri, yang didukung oleh penjualan tanah dan sewa-sewa.
“Sepanjang 2022 penjualan lahan seluas 44,5 ha tercatat melebihi target kami,” jelas seperti dikutip, Rabu (22/3/2023).