Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Hentikan Reli 4 Hari, Saham Bank Berguguran

Indeks keuangan kelas berat yang dihuni saham Wells Fargo & Co. dan Citigroup Inc. merosot 2 persen.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York menghentikan reli empat hari di tengah aksi jual saham bank pada perdagangan Selasa (4/4/2023) waktu setempat.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (5/4/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,59 persen atau 198,77 poin ke 33.402,38, S&P 500 tergelincir 0,58 persen atau 23,91 poin ke 4.100,60, dan Nasdaq ambles 0,52 persen atau 63,13 poin ke 12.126,33.

Indeks keuangan kelas berat yang dihuni saham Wells Fargo & Co. dan Citigroup Inc. merosot 2 persen. First Republic Bank dan Zions Bancorporation mendorong saham-saham bank regional turun, merosot setidaknya 4,8 persen.

Dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham, CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon memperingatkan krisis perbankan AS yang membuat pasar merosot bulan lalu akan terasa selama bertahun-tahun.

“Investor harus terus mewaspadai tanda-tanda tekanan bank, dan kami berharap pelaku pasar bereaksi secara tidak proporsional terhadap berita ekonomi negatif," kata Gennadiy Goldberg, ahli strategi suku bunga senior AS di TD Securities.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun merosot 14 basis poin menjadi sekitar 3,8 persen. Kontrak swap yang merujuk pada tanggal pertemuan Fed menurunkan kemungkinan kenaikan suku bunga seperempat poin pada Mei menjadi hanya di bawah 50 persen, dari sekitar 60 persen. Alhasil, indeks dolar AS pun jatuh.

Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS (JOLTS) menunjukkan lowongan pekerjaan di perusahaan AS turun ke level terendah sejak Mei 2021.

"Itu hanya masalah kapan, bukan jika, kita akan melihat bukti berkurangnya permintaan pekerjaan," kata Peter Boockvar, penulis Boock Report.

Pada titik tertentu, menurutnya, laju pemecatan akan meningkat karena perusahaan mencoba mempertahankan margin keuntungan dan merespons latar belakang ekonomi yang melambat. “Saya hanya tidak melihat kenaikan suku bunga Fed di bulan Mei atau kapan pun sesudahnya dalam siklus ini,” jelasnya.

Data JOLTS mendahului laporan pekerjaan yang akan dimumkan Jumat (7/4/2023), yang saat ini diperkirakan akan menunjukkan pemberi kerja menambahkan hampir seperempat juta pekerja pada Maret.

Ekonom memperkirakan tingkat pengangguran bertahan di level rendah historis 3,6 persen dan rata-rata pendapatan per jam naik dengan kuat.

Menurut ahli strategi JPMorgan Marko Kolanovic, dampak dari turbulensi sektor bank baru-baru ini, ditambah kejutan pada harga minyak dan pertumbuhan yang melambat siap untuk mengirim pasar saham kembali ke posisi terendah 2022.

Dalam pandangannya, arus masuk ke saham selama beberapa minggu terakhir cenderung tidak masuk akal dan sebagian besar didorong oleh investor sistematis, tekanan singkat dan penurunan Indeks Volatilitas Cboe atau VIX.

Klien Bank of America Corp. menjual saham AS minggu lalu untuk pertama kalinya dalam lima minggu, menarik jumlah dana terbesar dari kelas aset sejak Oktober 2022, menurut ahli strategi yang dipimpin oleh Jill Carey Hall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper