Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan kembali memberlakukan jam perdagangan normal sebelum pandemi dan ARB Simetris dimulai 3 April 2023. Langkah itu disebut akan menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG pekan depan.
Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG diproyeksikan masih berada dalam fase bullish consolidation.
"IHSG memiliki support di 6.744 dan resistance di 6.869 untuk minggu depan," katanya kepada Bisnis, Jumat (31/3/2023).
Nafan menjelaskan ada lima katalis positif sebagai penggerak IHSG. Salah satunya adalah normalisasi jam perdagangan dan ARB simetris.
Normalisasi jam perdagangan yg mulai 3 April nanti akan semakin meramaikan transaksi perdagangan bursa. Sementara untuk ARB simetris akan berdampak pada RNTH.
"Semestinya hal ini akan lebih mencerminkan mekanisme pasar, sehingga menambah likuiditas," jelasnya.
Baca Juga
Kemudian katalis positif datang dari data PMI Manufaktur Indonesia masih diproyeksikan terus ekspansif, dengan demikian maka akan menjadi ke 19 bulan berturut-turut.
Gerak IHSG juga dipengaruhi oleh stabilitas inflasi domestik yang relatif terjaga, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat yang semakin kuat.
"Cadangan devisa RI yang diproyeksikan semakin tinggi, didukung pertumbuhan ekonomi domestik yang relatif solid, serta meredanya sentimen global banking turmoil, serta tightening monetary policy," kata Nafan.
Sementara itu, untuk target IHSG dari Mirae Sekuritas tetap berada di leevel 7.880 hingga akhir tahun sampai diterbitkannya strategi baru dari mirae.